Kantor Desa Nagregkendan Tutup Lebih Awal, Begini Klarifikasi Sekdes
BANDUNG, RBO – Kantor Desa Nagregkendan dilaporkan tutup lebih awal pada pukul 15.00 WIB. Sekretaris Desa (Sekdes) Nagregkendan, Dodi, memberikan klarifikasi terkait hal ini kepada awak media Reformasi Bangsa saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Dodi menjelaskan bahwa pada hari tersebut memang ada sejumlah kegiatan yang menyebabkan kantor desa tutup lebih awal.
“Hari ini memang tutup lebih cepat, karena dari tadi pagi ada Musrenbang yang berjalan dari pukul 2 siang hingga pukul 5 sore. Setelah itu, kami juga harus beres-beres karena ada acara manasik haji TK yang dimulai pukul 6, jadi kami harus persiapan kembali di kantor,” ujar Dodi.
Ia juga menegaskan bahwa kondisi ini tidak terjadi setiap hari dan merupakan bagian dari dinamika kegiatan di desa.
“Wajar jika sekali-sekali perangkat desa pulang lebih awal, karena kami juga manusia, bukan robot,” tambahnya.
Saat dikonfirmasi terkait isu pengelolaan agen e-Warung yang berhubungan dengan program BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai), Dodi memberikan tanggapan.
Ia membenarkan bahwa istrinya sebelumnya terlibat dalam pengelolaan agen tersebut, namun kini situasinya telah berubah.
“Sekarang sudah tidak lagi. Dulu memang iya, tapi sekarang saya sudah tidak terlibat. Mungkin keluarga penerima manfaat mengambil dari agen yang lebih dekat, saya sudah tidak ada yang datang untuk ambil ke sini,” jelasnya.
Beberapa keluarga penerima manfaat (KPM) sempat mengeluhkan bahwa hanya warung milik sekdes yang bisa menerima penyaluran bantuan pangan non-tunai.
Namun, Dodi menegaskan bahwa situasi tersebut sudah tidak relevan lagi dan para KPM kini dapat memilih agen sesuai keinginan mereka.
Dengan demikian, penutupan lebih awal dan isu terkait agen e-Warung telah diklarifikasi oleh pihak desa, meskipun permasalahan ini masih menjadi sorotan di kalangan masyarakat setempat.