Bupati Sumedang buka Pelatihan BLK Jadi Solusi Angka Pengangguran yang Tinggi

Sumedang, RBO – Balai Latihan Kerja (BLK) dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumedang, terus hadir dan menjadi solusi di tengah-tengah masyarakat melalui berbagai program dan kegiatannya.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir saat membuka kegiatan Pelatihan Berdasarkan Unit Kompetensi DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) di Aula BLK Sumedang, Kamis (24/8).

“Salah satu persoalan masyarakat adalah pengangguran. Disnakertrans dan BLK saat ini terus bekerja untuk mengurangi angka pengangguran, menciptakan lapangan pekerjaan dan menyediakan calon-calon tenaga kerja yang terampil,” ungkapnya.

Menurut Bupati, keberadaan Disnakertrans dan BLK akan dirasakan oleh masyarakat ketika masyarakat mendapatkan banyak lapangan pekerjaan dan meningkat keahlian serta keterampilannya sehingga siap untuk bekerja dimanapun.

“Terima kasih. Selama ini pun keberadaan BLK Sumedang sangat efektif, produktif dan menjadi BLK percontohan di nasional,” ucapnya.

Bupati menyebutkan, telah diadakan Bursa Kerja di Kabupaten Sumedang yang diikuti oleh kurang lebih enam ribu pencari kerja.

“Inilah ikhtiar pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran, menciptakan lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Bupati juga menyampaikan, masyarakat yang telah mengikuti pelatihan di BLK sudah menetapkan pilihan yang tepat.

“Laksanakan dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati serta berikan yang terbaik,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BLK Sumedang Rita Fitriani menuturkan, peserta pelatihan tersebut sebanyak 200 orang yang terdiri dari para pencari kerja, calon wirausaha baru dan masyarakat petani tembakau yang sebagian besar masuk DTKS di wilayah Kabupaten Sumedang.

“Peserta pelatihan berbasis penempatan sebanyak 40 orang yang akan ditempatkan langsung di PT. Pancaragam Toyindo Majalengka. Lalu peserta pelatihan berbasis kompetensi sebanyak 60 orang dan peserta pelatihan berbasis wirausaha sebanyak 100 orang,”

Ia mengakui masalah ketenagakerjaan sangat kompleks karena menyangkut permasalahan pada saat tenaga kerja belum bekerja, sedang bekerja dan setelah mengakhiri hubungan kerja.

“Oleh sebab itu, kami berusaha sesuai dengan tugas dan fungsi BLK yang diamanatkan oleh undang-undang yakni mempersiapkan tenaga kerja yang trampil untuk dapat masuk pada pasar kerja sesuai dengan kompetensi dan keterampilannya dan menciptakan wirausaha baru yang handal,” tururnya. (Nbbn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *