
Usut Tuntas, Belum Lama Dibangun Atap Saung Budaya Sumedang Ambruk?
Sumedang, RB – Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2019 membangun Saung Budaya (Geotheater/Gedung Budaya Sumedang) melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Sumedang yang menelan biaya sebesar Rp.3.981.445.900,00).
Pembangunan tersebut dikerjakan pihak ketiga (kontraktor) PT.AGYA KURNIA ABADI, namun saat baru berumur jangung, atap bangunan gedung Geo Theater Sumedang ambruk diterjang angin kencang, pada Selasa 8 Desember kemarin sekitar pukul 19:15 malam.
Kepala Dinas Perkimtan Gungun A Nugraha Nugraha menyampaikan, saat ini pihaknya akan menunggu hasil kajian dari Tim Konsultan perencanaan, terkait robohnya atap gedung Geo Theater tersebut.
“Konsultan perencanaannya tadi pagi-pagi sudah kesini. Jadi mereka punya hak cipta untuk membangun ini, dan mereka juga harus mengkaji sendiri terkait robohnya atap bangunan Geo theater ini,” ujarnya ke sejumlah wartawan di Dusun Pasir Salam Desa Sukamaju Kecamatan Rancakalong, Rabu (09/12/2020).
Gungun lebih lanjut mengatakan, dengan ambruknya atap bangunan Geo theater ini, tentunya tidak terperhitungkan dari awal. Gedung serbaguna ini dibangun pada tahun 2019 lalu, dengan anggaran Rp.3,9 Miliar yang bersumber dari Bantuan Provinsi Jawa barat.
Gungun mengaku, kalau pengerjaan gedung Geo Theater ini sudah sesuai dengan spesifikasi dan juga diawasi oleh konsultan pengawas,” Jadi menurut saya, robohnya atap bangunan ini murni oleh angin yang kencang. Dan pihaknya sudah koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sumedang, dari segi kebencanaanya,” tandasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumedang, Hari Tri Santosa menyebut, kalau Gedung tersebut belum di serahterimakan ke Disparbudpora, dan pengelolaannya masih di Dinas Perkimtan.
Ia menjelaskan, Geo Theater ini dirancang untuk tahun 2021, guna penampilan Kesenian khas Sumedang dengan koordinasi dengan Disdik, DKS (Dewan Kebudayaan Sumedang) serta Keraton Sumedang larang dan akan menampilkan secara rutin budaya dan kesenian khas Sumedang.
“Bahkan dinas parbud propinsi akan membuat DED lanjutan th 2021 untuk mengembangkan daerah ini. Sehingga 2022 bisa ada pembangunan lanjutan untuk mewujudkan Sumedang puseur budaya sunda. Namun dengan robohnya atap bangunan ini, tentu saja rencana tersebut bakal sedikit tertunda, karena harus ada perbaikan terlebih dahulu,” tandasnya (Riks)
Average Rating