SEMMI Garut Datangkan Aktivis Nasional Sebagai Pemberi Materi

Garut, RBO – Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kabupaten Garut Jawa Barat mendatangkan Aktivis Nasional Haris Azhar sebagai pemberi materi di acara Yang bertajuk Quovadis Mahasiswa diera Disrupsi, acara tersebut berlangsung Kamis (6/6/2024) di Coffe Toffe Garut.

Dalam pemaparannya Aktivis Hak Asasi Manusia, Haris Azhar memberikan pesan penting kepada mahasiswa Kabupaten Garut supaya mahasiswa tidak terjebak kepada janji-janji yang bersifat narasi-narasi besar dari orang yang punya banyak program

“Anak muda harus ini, anak muda harus itu, akhirnya anak muda harus terjebak di acara tersebut,” ujarnya.

Menurut Haris Azhar anak muda harus diberikan ruang kebebasan, apa yang mereka pertanyakan, apa yang mereka temukan jawabannya, biarkan mereka dijadikan membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Untuk membantu untuk memberikan masukan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah, kebijakan publik,

“Saya pikir tugasnya orang tua, tugasnya kampus, tugasnya senior-senior adalah di situ. Jadi jangan dipaksa mereka untuk hadir ke sana ikut ini, ikut itu,” katanya.

Haris mengatakan, bahwa mahasiswa sekarang bukan tidak lagi kritis, namun mahasiswa sekarang tetap kritis, akan tetapi mereka sekarang diliputi kecemasan.

“Meraka represi, dilarang, dibubarin acaranya. Mahasiswa dan takut ditangkap, sekarang mereka cemas pada tekanan-tekanan kebijakan pemerintah. Bahwa mereka nanti harus bayar ini, harus bisa ini, bisa itu, jadi mereka kaya robot sekarang. Jadi mahasiswa itu terjebak kepada kecemasan dan itu bukan muncul dari diri mereka tapi dari orang tuanya,” Ucapnya.

“Saya khawatir banyak orang yang membuat kecemasan itu sebenarnya sedang memelihara kekuasaan dan memelihara kesempatan untuk memperkaya diri. Jadi anak muda ini dijadikan sasaran kesempatan memelihara kekayaan dan kekuasaan,” katanya

Sementara itu Ketua Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kabupaten Garut, Rifki Fauzi mengatakan bahwa tujuan acara ini adalah agar mahasiswa berpikir dalam membangun, dan kritis. Tidak hanya aktif melakukan kegiatan viral di medsos.

Menurutnya, di era disrupsi anak muda sekarang terlalu mengkitu Medsos seperti foto terus diupload dan jadi tranding, dengan acara ini kita ingin merubah mindset seperti itu.

“Dengan acara ini mudaha-mudahan bisa merubah mindset,dan membuat mahasiswa bisa kritis seperti mahasiswa yang dulu,” Ujarnya.

Di musim menghadapi pilkada sekarang, Rifki mengharapkan mahasiswa tidak hanya jadi tim hore saja tapi mahasiswa harus bisa memberikan pemahaman bagaimana bisa memilih pemimpin yang baik dan benar serta jujur. (VAN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *