Reses di Desa Cakura Polsel, Rangga: jadi Bahan Masukan ke APBD Pokok 2022

Read Time:2 Minute, 0 Second
https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

TAKALAR, RB.Online – Pelaksanaan titik masa reses persidangan ketiga tahun 2020/2021 (Masa Reses Kedua Tahun Anggaran 2021) Fahruddin Rangga Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Fraksi Golkar.

Dalam pelaksanaannya reses yang berlangsung di Desa Cakura Polongbangkeng Selatan (Polsel) ini tetap mengikuti protap masa pandemi covid 19 dengan menjalankan protokol kesehatan ketat.

Rangga begitu sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa wadah reses ini adalah tempat menyalurkan dan menyuarakan asa, keinginan dan kebutuhan masyarakat

Sehingga kata Rangga, pada kesempatan ini adalah untuk mendengar masukan dan aspirasi masyarakat yang memberi amanah dan tanggungjawab kepada dirinya selaku pembawa amanah dan kepercayaan rakyat di DPRD Sulsel.

“Sangat penting untuk dihadiri pelaksanaannya, karena informasi, pandangan dan harapan yang tersalurkan dari masyarakat dapat terwadahi secara baik melalui reses ini,” ungkap Rangga, Minggu (09/05/2021).

Salah satu tokoh masyarakat tani yang hadir dalam reses ini mewakili masyarakat pertanian Saparuddin Dg. Nakku dengan dialeg kental Makassar menyampaikan harapan dan informasi.

Safar Nakku menyebut, terkait kebutuhan petani diantaranya kelangkaan pupuk dan bibit disalurkan tidak tepat waktu dimana musim tanam sudah selesai.

“Kami sangat sering mengalami kesulitan air disaat musim kemarau yang diakibatkan karena kurang berfungsinya saluran irigasi yang ada,” tutur Safar.

Dalam menyikapi harapan masyarakat Rangga menjawab satu persatu bahwa semua yang disampaikan masyarakat hari ini akan menjadi bahan dan informasi penting dalam pembahasan APBD pokok 2022 pada minggu pertama bulan November tahun ini.

Rangga mengatakan, apa yang berkembang di dalam dialog dan diskusi reses ini masih sangat dominan disuarakan terkait kebutuhan dan usulan masyarakat, seperti sarana dan prasarana pertanian, baik berupa alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, bibit unggul dan jalan tani serta kebutuhan pertanian lainnya.

“Masyarakat juga mengharapkan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dapat memberi perhatian terhadap infrastruktur desa diantaranya saluran irigasi, jalan desa, drainase desa dan jalan setapak walaupun disadari bahwa bukan kewenangan pemerintah provinsi,” tegas Rangga.

Masyarakat Polsel kata ia, tetap berharap ada langkah lain sehingga hal itu dapat dilakukan. Dalam diskusi setelah berbuka puasa bersama berkembang permintaan dan mengingatkan agar ada upaya  percepatan penyaluran bantuan pupuk dan bibit, sehingga dapat digunakan tepat waktu penanaman.

Karena yang terjadi selama ini saat masa tanam justru kelangkaan pupuk sering  terjadi. Dan diakhir dialog reses Rangga menyampaikan terima kasih kepada ibu sekdes, binmas lebih terkhusus DR. H. Burhanuddin B, SE. Ak. MSi yang berkesempatan hadir dalam reses ini.

“Aspirasi perwakilan masyarakat Polombangkeng Selatan, apa yang disampaikan hari ini akan menjadi salah satu usulan kegiatan prioritas dalam pembahasaan APBD pokok 2022,” pungkasnya. (Arsyad Sijaya)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Diduga Tak Sesuai Spek, PPK dan Penyedia Jasa Harus Bertanggung Jawab Rusaknya Jalan Hambalang
Next post Dampak Kepemimpinan Tidak Becus, Kantor Desa Cipancar Disegel Warga