PKB Kabupaten Bandung Tetap Buka Lebar Koalisi, Termasuk dengan Golkar dan PAN
Bandung, RBO – Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung Dadang Supriatna berharap semua parpol bisa bergabung di Koalisi Bedas di Pilkada Kabupaten Bandung 27 November 2024, tak terkecuali dengan Golkar dan PAN.
Hal itu diungkapkan Dadang Supriatna saat silaturahmi PKB Kabupaten Bandung ke Sekretariat DPD Golkar Kabupaten Bandung di Soreang, Senin (3/6/2024).
“Dengan silaturahmi dan komunikasi politik yang kami lakukan ini, semoga semua partai politik bisa bergabung, yang pada akhirnya kita sepaham, visi misinya jelas, sehingga langkah-langkah ikhtiar kita untuk terus melanjutkan pembangunan di Kabupaten Bandung bisa terwujud,” ungkap bakal calon Bupati Bandung incumbent Dadang Supriatna.
Sejauh ini, parpol yang menyatakan bergabung dengan Koalisi Bedas antara lain Nasdem, Demokrat, dan Gerindra, selain di dalamnya PKB sendiri.
“Jadi, kami juga mengajak kepada DPD Golkar Kabupaten Bandung untuk bersama-sama membangun Kabupaten Bandung ke depan. Semoga ada jodohnya dan koalisi ini tetap kami buka selebar-lebarnya bagi parpol lain untuk bergabung. Tampaknya akan lebih indah jika ada kebersamaan untuk membangun Kabupaten Bandung” ungkap Kang DS.
Lebih dari itu, yang berminat untuk mendampingi Dadang Supriatna untuk menjadi calon wakil bupati sudah ada sekitar 20 orang, mereka terdiri dari kalangan artis dan kader parpol.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD Golkar Kabupaten Bandung, Sugianto menyatakan, dalam politik yang sangat dinamis ini, pihaknya masih menunggu mekanisme internal partai, untuk menentukan Golkar di Pilkada Kabupaten Bandung.
“Saya sendiri saat ini sedang mengikuti tahapan survei di internal DPP Golkar. Artinya, apapun yang diputuskan DPP Golkar, saya sebagai kader akan menerima apapun perintah partai, apakah akan menjadi calon bupati atau calon wakil bupati,” tandas Sugih yang juga menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bandung ini.
Kendati demikian Sugih mengakui pihaknya pun ingin mewujudkan harapan bersama, untuk tetap menjaga suasana kebatinan politik di Kabupaten Bandung yang sudah terjalin baik.
“Kang DS sendiri kan sudah bukan siapa-siapa lagi bagi kami. Sebelumnya beliau pun kader Partai Golkar. Sebagai parpol, komunikasi politik yang baik harus dibangun dengan siapa pun.
Ada delapan parol di parlemen Kabupaten Bandung, yang harus dibangun komunikasi politiknya dan suasana kebatinannya harus ditumbuhkembangkan, baik secara pribadi, parpol, maupun Kabupaten Bandung secara keseluruhan,” tutur Sugih. (Herman)