Oknum PNS “Senior” Ditemukan Pingsan Tanpa CD Dalam Mobil Istri Sah Lapor ke KASN di Jakarta

Read Time:9 Minute, 34 Second
https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

Asahan, RB.co.id – Beberapa waktu lalu, tepatnya 4 Juni 2020 dunia pendidikan di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara sempat geger. Hal ini terkait ditemukannya sepasang Aparatur Sipil Negara (PNS) Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Z (37) dan H (39) tengah pingsan di mobil tanpa celana dalam.

Hal ini yang mendasari istri sah Z alias Zulkifli, Astri Marini untuk melaporkan suaminya hingga ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) di Jakarta. Kendati sang istri memiliki paras yang cukup cantik, berlatar belakang pendidikan yang cukup tinggi serta berprofesi sebagai guru PNS di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Asahan.

Namun semua itu tidak membuat Zulkifli alias Zul bersyukur atas semua anugerah Allah SWT yang diterimanya. Disamping sebagai PNS, Zul memiliki kebiasaan “Senior” alias senang isteri orang. Tidak hanya itu, atas dasar rasa cinta Astri kepada Zulkifli yang begitu besar, sampai-sampai semua keinginan suaminya itu dituruti. Bahkan dirinya ikhlas dengan hanya diberi nafkah Rp 1,3 juta per bulan. Kemudian belum lama ini naik menjadi Rp 1,8 juta.

“Saya terima saja, apalagi kan katanya dia pengin beli mobil biar bisa dipakai jalan-jalan. Makanya saya setuju saja selama tujuh tahun kredit mobil dan dia hanya kasih saya uang segitu. Yang penting dia senang dan setia terhadap keluarga,” kata Astri kepada wartawan, Jumat (6/11).

Astri tidak menyangka, dengan fasilitas tersebut justru membuat Zul menggaet banyak perempuan, salah satunya adalah H yang juga berprofesi sebagai Bendahara Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan di Kecamatan Meranti.

Sebagaimana dikisahkan Astri Marini, yang merupakan istri sah Zul, selama usia perkawinannya yang telah menginjak 10 tahun, dirinya hanya 2 tahun merasakan manisnya dalam mengarungi bahtera rumah tangga bersama suami tercinta.

Selebihnya, atau selama 8 tahun hingga saat ini, hanya derita dan isak tangis yang diperoleh ibu tiga anak ini dari sang suami yang ternyata tukang selingkuh. Kendati telah mengetahui suami selingkuh berkali-kali selama delapan tahun karena sering menerima WhatsApp dari para pacar Zul, baik itu lewat handphone Zul maupun langsung ke ponsel pribadinya.

Namun, Astri berusaha menutup mata dan telinga. Rayuan suami yang memang terbilang ganteng sambil meminta Astri untuk tidak melaporkan masalah tersebut ke pimpinannya, membuat Astri selalu berusaha untuk memaafkan suaminya yang berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Karir suami serta masa depan ketiga anaknya membuat Astri urung untuk melaporkan Zul ke pimpinannya. Selain dirinya dan pihak keluarga suami, kebiasaan buruk Zul sengaja ditutup rapat oleh Astri dari teman dan keluarga, termasuk dari keluarganya sendiri.

Hal tersebut dilakukan adalah demi menjaga nama baik keluarga dan wibawa sang suami yang menduduki jabatan sebagai salah satu Korwil di Dinas Pendidikan Kab Asahan.

“Kalau ibu, kakak (laki-laki), serta adik saya tidak ada yang tahu. Ada beberapa rekan kerja yang tahu masalah ini, bahkan mereka lah yang selalu memberi nasehat agar kuat dan tabah dalam menghadapi semua ini,” kata Astri kepada wartawan, Kamis (5/11).

Hingga suatu saat Astri melihat pesan WhatsApp dari H masuk ke ponsel suaminya. H mengirimkan pesan mesra yang membuat Astri naik pitam. Tanpa sepengetahuan Zul, Astri pun membalas pesan H itu dan H menjawab seolah-olah salah sambung.

Tidak percaya dengan jawaban H, Astri minta klarifikasi Zul. Lagi-lagi Zul bersumpah bahwa H hanya sebagai rekan sekerja sesama PNS. Terlanjur marah, Astri pun melaporkan perselingkuhan itu kepada keluarganya.

Di depan keluarga Astri, Zul kembali bersumpah tidak punya hubungan spesial dengan H. Karena tidak percaya, Astri meminta Zul membawa H dan suaminya untuk menyelesaikan masalah ini. “Saya minta agar H membawa suaminya, biar semua tahu kalau istrinya pelakor,” ucapnya.

Singkat cerita, pertemuan itu terjadi namun tanpa suami H sebagaimana diminta Astri. Dalam pertemuan itu baik H maupun Zul berusaha meyakinkan Astri kalau mereka tidak ada hubungan spesial.

Namun Astri tidak percaya. Dia hanya mengingatkan Zul dan H agar keduanya menghalalkan hubungan mereka dengan terlebih dahulu menceraikannya dirinya. Permintaan Astri untuk cerai tidak diterima Zul. Baik Zul dan H berjanji untuk tidak berhubungan lagi.

Setelah pertemuan itu, Astri dan Zul sempat memutuskan pisah rumah sekitar sepekan untuk instrospeksi. Zul kemudian kembali ke rumah dan berjanji akan memperbaiki hubungan rumah tangganya. Astri pun menerima dengan hati lega. Namun, lagi-lagi Astri tersakiti.

Saat akan menyiapkan makanan sahur untuk keluarganya, tanpa sengaja dia melihat pesan masuk di ponsel suaminya. Betapa terkejutnya Astri membaca pesan elektronik dari H untuk Zul. “Isi pesannya, sayang di mana ya tempat main yang bagus, sudah kangen nih,” kata Astri mengutip isi WhatsApp H.

Karena marah, Astri menuntut kejujuran Zul. Namun, lagi-lagi Zul bisa menaklukkan hati Astri. Seolah tidak terjadi apa-apa keduanya menjalani Ramadan Mubarak. Astri hanya mengadu kepada rekan kerjanya dan diberikan nasihat untuk tegar. Astri hanya disarankan untuk meminta kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk.

Tunjukkan bahwa perselingkuhan itu memang ada. Tanggal 3 Juni, anak Astri sakit sehingga sejenak dia bisa melupakan rasa sakit hatinya. Walaupun sudah memaafkan Zul, feeling Astri mengatakan, suaminya dan H punya hubungan spesial.

Firasat tersebut didasari Zul yang tidak pernah pulang sore. Selalu pulangnya malam habis Maghrib. Astri sakit hati karena dia dan H sama-sama berteman, sama-sama PNS di bawah naungan Dinas Pendidkan Kabupaten Asahan.

Lagi-lagi demi ketiga buah hatinya, semua kelakuan bejad suami dan H disimpan rapat dalam hati. Bak memiliki kelainan sex, kendati telah mengetahui bahwa istri tengah sibuk mengurus anak yang sedang sakit, Zul tetap meminta jatah untuk dilayani istrinya. Demi agar suami tidak berbuat serong di luar, Astri pun luluh dan meladeni Zul melakukan hubungan suami-istri.

Kamis 4 Juni, hari naas buat Zul dan H, dimana Zul pamit hendak ke Inspektorat Kabupaten Asahan, ternyata dia berangkat dengan ditemani H. Untuk meyakinkan istri, Zul sempat menghubungi Astri untuk menanyakan kondisi demam anaknya. Hingga hari berganti malam, Zul pun belum pulang.

Betapa kagetnya Astri mendapatkan telepon dari keluarga Zul yang mengabarkan suaminya tengah dibawa ke rumah sakit karena pingsan. Sembari panik, Astri dan keluarganya mendatangi rumah sakit serta merawat Zul dari jam 12 malam hingga besoknya (5/6). Saat itu Astri belum tahu apa-apa tentang kejadian suaminya dan H ditemukan tanpa bercelana di mobil serta pingsan.

Setelah melihat berita dan video viral suaminya itu, Astri melaporkan kasus tersebut ke polisi. “Jadi, sehari sebelum dia kedapatan main sama H, Zul itu sempat minta jatah sama saya. Makanya saya sakit hati, apa yang kurang dari saya, kok tega dia khianati saya berkali-kali,” tuturnya dengan terisak.

Menurut Astri mobil yang dipakai mesum itu adalah kendaraan hasil perjuangannya dengan Zul. “Dapat dirasakan bagaimana perasaan saya, mobil setengah mati dicicl, eh malah dia pakai selingkuh sama pelakor itu,” serunya.

Pascakejadian itu Astri mengaku stres berat bahkan hampir bunuh diri karena tidak kuat menahan malu. Begitu juga putri pertamanya yang duduk di kelas IV SD hingga mendapat bullyan dari teman-temannya.

“Mereka bilang anak saya itu anak PNS yang mesum di mobil sampai pingsan. Hal itulah yang menyebabkan saya sempat hendak bunuh diri minum racun bersama anak-anak,” tuturnya.

Beruntung Astri punya keluarga yang mendukung penuh sampai akhirnya Astri bisa move on, berjuang menuntut keadilan. Tuntutan Astri cuma satu, suaminya harus dipecat karena sudah memalukan keluarga besar dan merendahkan harkat martabat PNS.

Kendati hubungan terlarang antara Zul dengan H telah tercium sejak setahun belakangan, namun dalam persidangan, baik Zul dan H mengaku baru berhubungan sekitar 7-8 bulan. Lebih membuat orang lain serasa hendak muntah, saat persidangan Zul dan H di Pengadilan Negeri Kisaran atas laporan Astri, keduanya tidak menampakkan rasa malu maupun penyesalan.

Seperti pemandangan saat sidang perdana sekitar Agustus 2020, menurut Astri, malah menjadi ajang kangen-kangenan Zul dan H. Bukannya menyapa Astri, Zul malah jalan mesra dengan H yang tampil seksi serta tidak mencerminkan sosok pendidik.

Hati Astri tambah hancur saat Zul dan H di dalam persidangan itu mengaku telah melakukan hubungan suami-istri sebanyak 7 kali. Mereka melakukan hubungan terlarang itu di saat jam kerja. Astri ingat, Zul tidak pernah pulang sore. Setiap hari pulangnya malam. Pertemuan Astri dengan Zul dan perempuan selingkuhannya semakin membuatnya drop.

Awalnya telah melupakan, tetapi luka tersebut kembali menganga saat Astri melihat Zul dan H dipertemukan dalam sidang perdana, pada Agustus. Sepulang sidang tersebut Astri mengaku mengurung diri di kamar hingga tercetus ide ingin bunuh diri (minum racun serangga) bersama tiga anaknya.

Memang pascakejadian 4 Juni itu, Astri menutup diri dari dunia luar karena rasa malu yang tidak tertahankan. Namun pascasidang perdana, rasa malu, benci, sakit hati, dan kecewa makin membuncah.

Masih terngiang-ngiang di telinga Astri, saat keduanya dengan tanpa rasa bersalah mengakui beberapa kali melakukan hubungan perzinaan. Padahal keduanya sama-sama PNS yang masih berstatus suami maupun istri orang.

“Ditanya jaksa berapa kali berhubungan badan, keduanya memberi jawaban tujuh kali dan saat jam kerja mainnya. Lokasinya pindah-pindah dan apesnya mereka waktu di mobil kami itu,” cerita Astri tentang pengakuan Zul dan H di persidangan.

Selentingan kabar, Zul dan H sampai pingsan di mobil karena kelelahan setelah “bertarung” tiga ronde. Kabar itu didengar Astri dari hasil pemeriksaan di kepolisian. Namun, itu tidak terungkap di sidang perdana. Diakui Astri, tiga hari setelah kejadian mesum di mobil, Zul didampingi orangtuanya sempat ke rumah untuk meminta maaf.

Namun permintaan tersebut langsung ditolak oleh Astri. Tidak menyerah di situ, Zul kembali datang bersama kakaknya, alasannya kangen kepada ketiga anaknya. Namun lagi-lagi Astri menolak untuk bertemu, begitu juga anak-anak Zul dan Astri. Putri Astri yang sulung (kelas IV SD) bahkan sempat meneriakkan ayahnya jahat.

Hanya Zulham, adik Astri yang berusaha memediasi agar keinginan Zul bertemu anak-anaknya terkabul. Pertemuan ayah dan anak itu terjadi, tetapi menurut Zulham, anak-anak itu menolak dipeluk ayahnya.

Melihat penolakan anak-anak, Zulham meminta Zul kembali. Bila ingin kangen anak-anaknya, bisa kontak Zulham dan akan dibawanya ke tempat pertemuan. Jangan di rumah yang Astri tinggali karena kakaknya masih syok berat. Namun, sejak pertengahan Juni sampai saat ini Zul tidak pernah menghubungi Zulham.

Zul seolah-olah telah melupakan anak-anaknya. Bahkan Zul juga tidak lagi menafkahi anak istrinya terhitung Juli sampai November. “Kakak Astri baru bertemu Zul itu ya saat sidang perdana Agustus. Itu pun tingkah Zul dan perempuan selingkuhannya begitu sombongnya. Mereka tidak punya rasa malu meski sudah viral di medsos,” terang Zulham.

Astri menduga, kejadian heboh 4 Juni 2020 itu adalah merupakan jawaban atas doa-doanya yang dia panjatkan kepada Allah SWT. Awalnya Astri berdoa agar Zul diberikan hidayah dan berhenti berpetualang cinta. Namun, sejak membaca WhatsApp H yang mengajak Zul cari lokasi untuk main lagi karena sudah kangen dan kemudian tetap dibantah Zul adanya hubungan terlarang itu, doa Astri berubah.

Dalam setiap doa-doa yang dipanjatkan, Astri selalu meminta kepada Allah SWT agar ditunjukkan kalau suaminya memang berselingkuh. Petunjuk Allah itu kata Astri, begitu luar biasa. Keduanya ditemukan pingsan tanpa celana di mobil. Bahkan masyarakat luas tahu tentang kebobrokan suaminya.

Walaupun Astri, ketiga anaknya serta keluarga besar harus menanggung malu. Saat ini Astri yang masih berstatus istri Zul hanya berharap keadilan. Tuntutannya jelas, Zul harus dipecat sebagai PNS. Penurunan pangkat baginya bukan sanksi yang setimpal. Sebab tidak akan menimbulkan efek jera pada PNS. Sebagai abdi negara, PNS harusnya jadi contoh baik bagi masyarakat.

Bukan malah menunjukkan perilaku tidak terpuji dan mengagungkan perselingkuhan, apalagi perbuatan Zul dan selingkuhannya masih mengenakan pakaian dinas.

“Saya mengetuk hati Pak Bupati Asahan, apakah akan tetap mempertahankan PNS yang moralnya bobrok?. Saya sebagai istri, baru buka suara karena nasi sudah jadi bubur. Aibnya sudah dibuka Zul sendiri. Zul tidak layak menyandang status PNS Dinas Pendidikan, apalagi jadi suami serta ayah yang baik,” pungkas Astri.

Tidak puas atas pertimbangan Inspektorat yang hanya melandaskan hati nurani karena pelaku mesum, (H) punya anak tiga yang harus dibiayai, sementara perasaan saya, istri yang terzalimi seakan tidak menjadi pertimbangan Pemerintah Kabupaten Asahan dalam menjatuhkan sanksi terhadap keduanya. Ini sangat tidak adil,” tandasnya. (**)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Wow, Panitia Bhontain Fishing Turnamen Siapkan Hadiah Jutaan Rupiah 
Next post Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor Berikan Penyuluhan Cara Produksi Pangan yang Baik