Miris, Siswi Korban Perundungan Terabaikan, Kadisdik Kab Bogor Diminta Panggil Kepsek SDN Cisarua 01
BOGOR, RBO – Sungguh miris nasib siswi sekolah dasar negeri (SDN) Cisarua 01 korban perundungan yang dilakukan oleh orang tua murid sampai saat ini sepertinya terabaikan.
Pasalnya, tidak adanya upaya penanganan psikologis yang dilakukan oleh pihak Kepala Sekolah maupun orang Tua pelaku bullying dalam memulihkan rasa trauma dan kepercayaan diri yang dirasakan siswi SD tersebut.
Rasa trauma dan hilangnya rasa kepercayaan diri sudah pasti dialami korban mengingat usia korban masih tergolong anak – anak dan juga kejadian bullying tersebut terjadi di ruang kelas dan disaksikan teman sekelas korban dan videonya juga sudah viral di medsos.
Dari pengakuan Kepala Sekolah SDN Cisarua 01 Rudiah Usnur pada Selasa 24/06/2025 melalui telepon WhatsApp mengatakan kalau permasalah perundungan yang dialami siswi didiknya sudah diselesaikan.
“Antara orang tua korban dan orang Tua pelaku bullying telah berdamai dan semua persoalan tersebut penanganannya diserahkan ke komisi perlindungan anak daerah (KPAD),” akunya.
Viral Bullying Siswi SD, Kepsek Terkesan Diam dan Cuek: Disdik Kab Bogor Tutup Mata
Saat ditanya penyelesaian dan penanganan seperti apa yang dilakukan KPAD terhadap korban, Rodiah Usnur mengatakan hanya penyelesaian damai saja kalau untuk penanganan terhadap korban tidak ada.
Sikap yang ditunjukan Kepala Sekolah, KPAD dan orang tua pelaku perundungan sepertinya masa bodoh dan cuek terhadap korban.
Hal ini mencerminkan perbuatan yang tidak patut dan kurang elok mengingat korban yang masih kecil sudah pasti akan mengalami rasa trauma berkepanjangan.
Viral Video Orang Tua Murid Intimidasi Siswi SD di Bogor, Kepsek dan Wali Kelas Kemana?
Sedangkan kapasitas dan peran KPAI ataupun KPAD saat ini lagi menuai sorotan dan juga rapor merah dimata masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Barat dikarenakan mengkritik kebijakan Gubernur KDM memasukan anak nakal ke barak militer, dari pernyataan Komisioner KPAI menyampaikan tugas KPAI hanya sebatas pengawasan.
Artinya peran KPAI ataupun KPAD hanya mengawasi tanpa memberikan solusi jelas sumber.
Lebih kanjut sumber juga mengatakan tujuan Rodiah Usnur menunjuk KPAD didalam penyelesaian peristiwa perundungan yang dialami seorang siswi anak didiknya mengundang pertanyaan.
Tidak menutup kemungkinan ditujuknya KPAD ini dijadikan tameng oleh Kepala Sekolah Rodiah Usnur untuk mencari aman supaya dinilai baik dan langkah yang tepat dimata Dinas Pendidikan kabupaten Bogor dan dimata masyarakat.
Sumber juga berharap Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Bogor memanggil Kepala Sekolah SDN Cisarua 01 (Rodiah Usnur) yang sangat bertanggung jawab dengan adanya perundungan yang terjadi dilingkungan sekolahnya.
Meskipun dari pengakuan Rodiah saat kejadian bullying dirinya lagi tidak ada tempat dikarenakan rapat diluar sekolah.
Apalagi dirinya sudah tahu dan sangat paham kalau orang Tua murid dilarang untuk masuk ke lingkungan sekolah apalagi sampai masuk keruang kelas, dan juga adanya himbauan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, orang tua dilarang masuk ke lingkungan sekolah walau sekedar mengantarkan anaknya dibatasi jaraknya dari gerbang sekolah sekitar seratus meter sampai dua ratus meter.
Dan pemanggilan terhadap Kepala Sekolah SDN Cisarua 01 sebuah tantangan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mengingat Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas yang baru menjabat dan baru beberapa hari dilantik terang sumber.
Mengingat Rodiah Usnur sebagai Kepsek sering berbuat abai dengan permasalahan yang ada di sekolahnya, pasalnya saat menjabat Kepala Sekolah SDN gunung mas puncak ada dugaan kalau dirinya menggelapkan dana orang tua siswa untuk penggantian salah satu aset sekolah yang rusak oleh anak didiknya.
Saat dikonfirmasi media reformasibangsa Rodiah membantah dugaan penggelapan tersebut, dirinya berdalih kalau dana tersebut telah diserahkan ke operator sekolah (OPS) Hairudin, dan menurutnya kalau dana tersebut rencananya akan dikembalikan ke orang Tua murid.
“Awalnya memang benar saya yang pegang dananya dan mau dibelikan barangnya untuk mengganti barang yang rusak karena itu aset sekolah”, ucapnya.
Kebetulan Rodiah dipindah tugaskan ke SDN Cisarua 01 dana tersebut saya serahkan ke OPS Harudin dan rencananya dana tersebut akan dikembalikan ke orang Tua murid bebernya, untuk memastikan apakah dana tersebut sudah dikembalikan ke orang Tua murid sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi lagi dari Rodiah. (Tono)