Pelalawan, RBO – Peneliti dari Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia Prof. Burhanuddin Muhtadi, M. A. Ph. D. melalui Bawono Kumoro menyebutkan bahwa Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan H Zukri dan Husni Tamrin akan memenangkan Pilkada Pelalawan tahun 2024 ini.
Hal ini berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada periode pertengahan Agustus lalu. Survey yang dilaksanakan untuk memotret peluang dari nama nama bakal calon bupati yang mulai beredar di ruang publik dan menjadi perbincangan warga Pelalawan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada November mendatang.
“Survey ini menguji simulasi head to head pasangan calon antara Zukri Misran – Husni Tamrin dan Nasaruddin – Abu Bakar. Temuan survey menunjukkan dukungan terhadap pasangan calon Zukri Misran – Husni Tamrin sebesar 64,6 persen, sangat unggul jauh dari pasangan Nasaruddin – Abu Bakar sebesar 18,1 persen. Sedangkan selebih responder yang menjawab tidak tau atau tidak menjawab sebesar 17,4 persen,” kata Bawono, Senin (8/9/2024).
Tak hanya elektabilitas, tingkat kepuasaan masyarakat terhadap kinerja bupati petahana H Zukri sangat memuaskan, 84,4 persen masyarakat menjawab sangat puas. Hanya 13.1 persen menjawab tidak puas.
“Dari survey yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, 84,4 persen yang menjawab sangat puas, 13.1 persen responden menjawab tidak puas dan hanya 2,6 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab,” imbuhnya.
“Dari hasil survey itu, dan di lihat dari tingkat elektabilitas dan kepuasan masyarakat, H Zukri diatas Nasaruddin. Artinya jika pemilu hari ini, H Zukri bakal melanjutkan jabatan bupati di periode keduanya,”jelas Bawono penuh keyakinan
mantan Kepala Departemen politik dan pemerintahan di The Habibie Center ini menjelaskan metode penarikan sampel dengan menggunakan metode multistage random sampling, dengan melakukan quisioner terhadap 800 responden.
“Ukuran sampel 800 responden, memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sebesar 3.5 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen,” tegas Bawono.
Dibeberkannya, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kendali mutu terhadap hasil wawancara dilakukan secara random 20 persen dari total sampel, dan oleh supervisor kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
“Dalam kendali ini tidak ditemukan kesalahan berarti, artinya datanya valid,”akunya.
Adapun populasi responden yang dimintai tanggapannya adalah orang orang yang memiliki hak suara yang dijamin oleh undang undang pada pilkada nanti.
“Populasi survey ini adalah warga negara Indonesia di Pelalawan yang telah memiliki hak pilih dalam pemilu, yaitu mereka yang telah berumur 17 tahun keatas ata mereka yang telah menikah ketika surey dilakukan,” pungkas peraih gelar master ilmu komunikais politik di Paramadina Graduate school of Commucation ini. (Sur)