Kejari OKI Siapkan Penggeledahan Lanjutan Terkait Kasus Korupsi Dana KUR
0
0
KAYUAGUNG, RBO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Ogan Komering Ilir (OKI) akan kembali melakukan penggeledahan lanjutan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kecamatan Sungai Menang. Rencana tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Kejari OKI, Hendri Hanafi SH MH, pada Sabtu, 5 Juli 2025.
“Kemarin tim penyidik Kejari OKI telah melakukan penggeledahan terhadap kasus dugaan korupsi. Segera diagendakan akan melakukan penggeledahan kembali,” ujar Hendri. Ia menambahkan bahwa penggeledahan lanjutan tersebut akan digelar pada pekan depan, sebagai bagian dari upaya melengkapi proses penyidikan.
Meski belum bisa menyampaikan secara rinci lokasi penggeledahan berikutnya, Kajari menegaskan bahwa langkah tersebut krusial untuk menemukan alat bukti tambahan. “Pekan depanlah akan kita lakukan penggeledahan, guna proses penyidikan,” tandasnya.
Kilas Balik Penggeledahan Sebelumnya
Pada Kamis, 3 Juli 2025, tim penyidik Kejari OKI yang dipimpin langsung oleh Kajari Hendri Hanafi, Kasi Intelijen Agung Setiawan SH MH, dan Kasi Pidsus P. Purnomo SH, telah melakukan penggeledahan di tiga lokasi, masing-masing di Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah.
Penggeledahan tersebut berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan dana KUR senilai lebih dari Rp10 miliar yang disalurkan oleh salah satu bank BUMN kepada sejumlah petani tambak udang di Kecamatan Sungai Menang, OKI.
Dari penggeledahan tersebut, penyidik berhasil menyita sejumlah dokumen penting, termasuk perjanjian kredit dan buku tabungan. Selain itu, turut diamankan dua unit kendaraan, yaitu satu mobil minibus dari saksi berinisial “W” dan satu mobil pick up dari saksi berinisial “SS”.
Seluruh dokumen dan barang bukti tersebut kini sedang dalam tahap pendalaman lebih lanjut oleh tim penyidik, guna mengungkap pihak-pihak yang terlibat dan memperjelas konstruksi peristiwa pidana yang tengah diselidiki.
“Kegiatan penggeledahan ini adalah bagian integral dari proses penyidikan. Kami berupaya keras untuk mencegah penghilangan bukti dan memastikan semua pihak yang terlibat dapat diproses secara hukum,” tegas Hendri. (Nov)
