HICMI akan Menggelar Aksi Unjuk Rasa di Disperindag dan Polda Jabar, Terkait Penyebaran Oli Ilegal 

BANDUNG, RBO – usai HICMI memberikan pemberitahuan aksi ke POLDA Jawa Barat terkait adanya peredaran Oli Ilegal di Jawa Barat.

Kali ini Ketua HICMI (Himpunan Cendikia Muda Indonesia) , Sanjaya akan menggelar aksi Unjuk Rasa di Polda Jawa Barat dan Dinas Perindustrian dan perdagangan Jawa Barat terkait banyaknya penyebaran oli ilegal atau paslu di Jawa Barat.

Menurut Sanjaya, peredaran oli Ilegal atau Palsu ini sudah menyebar di berbagai bengkel di Kota-kota di Jawa Barat.

“Iya penyebaran oli ini terlalu masif dan tidak terpantau sehingga hampir di seluruh kota di jawa barat banyak yang menjual bebas di bengkel,” ucapnya.

Namun Sanjaya tidak menyebutkan secara rinci lokasi lokasi di daerah mana yang didapatkan menjual oli ilegal di Jawa Barat.

Saat ini, pihaknya sedang berikhtiar menyerahkan permasalahan ini ke kepolisian serta membantu menambah bukti bukti dilapangan yang di diakui oleh pihaknya sudah mengantongi 5 tempat distribusi oli Ilegal.

HICMI mencoba berikhtiar kepada kepolisian karena pihaknya masih percaya polisi memiliki kepentingan yang sama untuk menegakan hukum di indonesia dan mengayomi masyarakat Indonesia.

“Kami akan berupaya terus mendorong dan membantu kepolisian untuk memberikan informasi yang alhamdulillah kita sudah mengantongi 5 tempat distribusi oli,” ujarnya.

Tak sampai disitu, Sanjaya menyebut pihaknya akan meminta pertanggung jawaban kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat.

“Iya kita juga akan menekan kepada DISPERINDAG JABAR untuk bertanggung jawab sebagai lembaga pemerintah yang bertugas di bidang tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Sanjaya sudah melaporkan salah satu tempat distribusi Oli Ilegal ke pihak Kepolisian Jawa Barat

Pihak kepolisian sempat menindak salah satu tempat distribusi oli Ilegal namun hal tersebut kurang mendapat hasil yang maksimal dikarenakan gudang tersebut sudah bersih tidak ada barang sama sekali.

Sanjaya melihat tindakan baik tersebut harus di apresiasi namun harus adanya dorongan yang lebih kuat dari masyarakat dan kepolisian untuk tidak beredarnya kembali oli-oli ilegal tersebut.

Sanjaya yakin bahwa apabila kita membantu menyediakan data terus menerus kepada kepolisian kegiatan Oli ilegal ini akan segera berhenti dan bisa di tangani secara serius dan tidak tebang pilih.

Diketahui. Bahwa kegiatan Oli ilegal ini sangat banyak merugikan masyarakat dan pemerintah, hanya memang ketidak pahaman masyarakat untuk melapor serta kekurangannya tenaga kerja di pemerintahan sehingga tidak bisa memantau hal tersebut hingga bisa merambah begitu besar. (Herman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *