Dalam Rangka Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-384, DP2KBP3A Laksanakan Pelayanan Vasektomi

0 0
Read Time:2 Minute, 43 Second

SOREANG, RBO – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-384 dan Hari Kartini, Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung menyelenggarakan kegiatan Pelayanan KB Vasektomi / Metode Operasi Pria (MOP) serentak pada 21 – 22 April 2025 di RSUD Bedas Cimaung.

Pelayanan MOP serentak dilaksanakan dengan bekerjasama dengan RSUD Bedas Cimaung yang dipimpin oleh Ketua Tim MOP Provinsi Jawa Barat, Dr. dr. Arief Setiawan, Sp.OG(K) Sub-FER., M.Kes, MMRS serta diikuti oleh 60 peserta akseptor pria.

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung, H. Muhamad Hairun, SH., MH menyampaikan layanan MOP adalah merupakan prosedur vasektomi, yang merupakan metode kontrasepsi pria dengan tingkat keberhasilan hingga 99 persen.

Metode tersebut juga dikenal dengan metode KB pria minim risiko, serta tidak memengaruhi gairah maupun kualitas hubungan seksual.

M. Hairun menjelaskan, Metode Operasi Pria (MOP) yang juga dikenal sebagai vasektomi, adalah metode kontrasepsi permanen bagi pria. MOP dilakukan melalui operasi kecil dengan melakukan pemotongan atau penyumbatan vas deferens sehingga air mani tidak lagi mengandung sperma.

Vasektomi ini merupakan salah satu metode kontrasepsi pria yang cukup efektif dan dikenal aman.

“Setelah vasektomi, sperma tetap diproduksi oleh testis, tetap bisa keluar, tetapi tidak akan mengandung sperma, sehingga tidak akan bisa menyebabkan kehamilan. Sperma yang diproduksi akan diserap kembali oleh tubuh,’ jelasnya.

Pelayanan MOP dilaksanakan guna meningkatkan capaian Program BANGGA KENCANA yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menangani masalah kependudukan serta mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan derajat kesehatan serta sebagai upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB khususnya peningkatan kesertaan KB Pria.

“Karena berdasarkan data SIGA Tahun 2024 menunjukkan bahwa kesertaan pria dalam ber-KB masih rendah, yaitu 3,73% dengan persentase kesertaan vasektomi sebesar 0,13%,” terang Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung.

Kepala DP2KBP3A H. Muhamad Hairun, menambahkan bahwa pada tahun 2025 Kabupaten Bandung dapat melebihi target yang telah ditentukan, yaitu sebanyak 171.43% dari target sebesar 21.05% terhadap capaian Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat.

“Pencapaian ini tentunya tidak lepas dari peran serta tenaga lini lapangan dalam memberikan KIE dan motivasi kepada keluarga, khususnya Pria Usia Subur,” imbuhnya.

Apresiasi juga diberikan kepada Motivator KB Pria terbaik yang menggerakkan pelayanan MOP KB pada Hari Ulang Tahun Kabupaten Bandung ke-384. Pemecahan rekor MURI menjadi bagian dari semangat kebersamaan suami dan istri dalam mendukung upaya pengendalian penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB).

Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS), H. Yofans Dwiaprihandijat, S.Sos menambahkan, Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang adalah merupakan pelayanan KB terhadap pria yang dilaksanakan untuk membentuk kesadaran akan pentingnya perencanaan keluarga dalam mewujudkan keluarga sejahtera, sehat dan mandiri.

“Melalui program ini, Pemerintah Kabupaten Bandung mendorong keterlibatan pria dalam program Keluarga Berencana (KB), sekaligus memperkuat kesadaran bersama akan pentingnya perencanaan keluarga yang setara,” tambah Yofans.

Sebagai bagian dari layanan ini, vasektomi dipilih sebagai metode kontrasepsi yang digunakan. Metode jangka panjang untuk pria ini bersifat non-hormonal, dilakukan melalui prosedur medis sederhana, dan tidak mempengaruhi hormon, gairah seksual, maupun aktivitas fisik.

“Seluruh prosedur vasektomi dalam program ini diberikan secara gratis sebagai bentuk pelayanan publik yang inklusif dan proaktif,” pungkas Yofans.

Dengan menghadirkan layanan ini, lanjut Yofans, DP2KBP3A Kabupaten Bandung tengah melaksanakan komitmennya untuk mendorong keterlibatan aktif pria dalam pengambilan keputusan keluarga, serta memperkuat langkah bersama dalam mewujudkan keluarga yang sehat, mandiri, dan berdaya saing. (Red)

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *