![](https://reformasibangsa.co.id/wp-content/uploads/2024/12/Picsart_24-12-04_16-31-57-786.jpg)
Akibat Banjir di Sagaranten Sukabumi, 6 Minibus Terseret Air
SUKABUMI, RBO – Akibad luapan sungai Cikaso setelah diguyur hujan terus-menerus, menyebabkan banjir bandang melanda sebagian wilayah di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi (4/12/2024).
Banjir bandang yang melanda Kecamatan Sagaranten menyebabkan 6 (enam) unit minibus terbawa arus banjir. Peristiwa ini terjadi di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kab Sukabumi.
Vidio enam unit yang sebelumnya terparkir terseret luapan air hingga menyebabkan seluruh mobil tersebut tergulung disebabkan tidak kuat menahan derasnya arus air. Kejadian ini sontak menjadi viral di media sosial.
Salah seorang warga, Agus (39 tahun) mengatakan, banjir yang melanda permukiman tempatnya tingga datang secara tiba-tiba akibad luapan sungai hingga menghantam beberapa mobil yang terparkir serta merendam beberapa rumah warga.
“Air datang tiba-tiba sangat deras, mobil-mobil itu awalnya parkir di tempat yang aman, tapi arusnya terlalu kuat hingga hanyut terbawa banjir, sehingga pemiliknya tidak sempat mengamankannya,” kata Agus kepada wartawan.
Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyana, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan mobil-mobil itu sebelumnya terparkir di pinggir jalan.
Pihak kecamatan saat ini masih mendata kerusakan dan berkoordinasi dengan pemerintah desa. “Saat ini sedang mengupayakan evakuasi warga yang terdampak banjir luapan Sungai Cikaso,” ujarnya.
Sementara itu, Pusdalop BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, membenarkan kejadian tersebut. Banjir yang melanda permukiman warga tersebut disebabkan luapan Sungai Cikaso yang terletak di di Kampung Parungseah, Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, Sukabumi, Jawa Barat, akibad curah hujan yang tinggi.
“Penyebab utamanya luapan Sungai Cikaso setelah curah hujan yang tinggi, ini adalah salah satu wilayah rawan banjir di Kabupaten Sukabumi, beruntung tidak ada korban jiwa, meskipun kerugian material cukup besar,” kata Daeng.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman menjelaskan, seluruh aparat pemerintahan, baik di tingkat kecamatan maupun desa, sedang memonitor daerah masing-masing untuk memastikan dampak dari hujan yang mengguyur selama beberapa hari terakhir.
“Ini para camat lagi monitor di lapangan, dan hingga saat ini hujan belum reda,” kata Ade saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Ia juga mengimbau agar fokus utama adalah penyelamatan jiwa. “Semoga Allah melindungi kita semua, aamiin,” tutupnya dikutip dari KOMPAS.com. (red)
Average Rating