Konflik Lahan Hambat Proyek Tol Jejawi, Publik Pertanyakan Komitmen Pemerintah.

Read Time:1 Minute, 33 Second
https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

OKI, Sumatera Selatan, RBO – Konflik lahan di bantaran sungai menjadi penghambat utama dalam penyelesaian proyek Tol Jejawi yang digadang-gadang akan mendongkrak perekonomian daerah.

Selama lebih dari empat tahun, proyek pembangunan exit tol di Desa Karang Agung, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, tak kunjung rampung, meski tingkat penyelesaiannya telah mencapai 99 persen sejak 2021.

Ketidakjelasan penyelesaian konflik lahan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk pemerhati kebijakan publik dan hukum. Salim Kosim, S.IP., menyoroti lambannya respons pemerintah dalam menangani masalah tersebut.

“Seharusnya pemerintah segera mengambil langkah konkret agar persoalan ini tidak berlarut-larut. Proyek ini sangat penting untuk meningkatkan ekonomi dan mobilitas masyarakat,” tegas Salim saat diwawancarai, Senin (21/1).

Senada dengan itu, Yadi Hendri Supriyadi, S.H., pemerhati hukum, menekankan pentingnya tindakan tegas dari pemerintah.

“Jika ada pihak yang menghalangi proyek tanpa dasar hukum jelas, pemerintah harus bertindak. Jangan biarkan kepentingan publik terabaikan,” ujarnya.

Yadi juga mengingatkan bahwa pembangunan jalan tol ini termasuk dalam proyek strategis nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017.

Dari sisi masyarakat, kekecewaan juga disampaikan oleh Madelan, tokoh masyarakat Desa Karang Agung. Ia menilai keterlambatan ini sangat merugikan warga sekitar yang menggantungkan harapan pada akses tol tersebut.

“Akses tol ini sangat kami butuhkan untuk mempercepat pengembangan ekonomi. Kami berharap pemerintah segera menyelesaikan konflik lahan ini,” ungkapnya.

Yang lebih ironis, proyek ini berlokasi di tanah kelahiran tokoh nasional HM Hatta Rajasa serta adiknya, Iskandar Tohir, yang menjabat sebagai Bupati OKI periode 2014–2024.

Namun, meskipun ada keterkaitan dengan tokoh-tokoh besar, penyelesaiannya tetap mandek, memunculkan pertanyaan di tengah publik mengenai keseriusan pemerintah dalam menangani proyek ini.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada solusi konkret dari pemerintah untuk menyelesaikan konflik lahan yang menjadi penghambat utama proyek Tol Jejawi.

Masyarakat berharap agar pembangunan ini segera diselesaikan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh warga setempat dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. (Nov)

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post 7th Anniversary IWO Indonesia 2025: Perkokoh Komitmen Jurnalis Terpercaya
Next post Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto Ucapkan Selamat HPN: “Pers Pilar Demokrasi, Mitra Strategis Polri”