Tragis, Siswi Kelas 6 SD Dicabuli Kakek Tiri dengan Modus Iming-iming Smartphone dan Dicekoki Miras

BANDUNG, RBO – Kasus tragis terjadi di Baleendah, seorang siswi kelas 6 SD berinisial Bunga (12) menjadi korban pencabulan oleh kakek tirinya, RS (55), pemilik warung Padang di daerah tersebut.

Kejadian ini berlangsung dengan modus iming-iming smartphone dan minuman keras yang diberikan oleh pelaku.

Menurut keterangan yang dihimpun oleh tim redaksi ReformasiBangsa.co.id, Bunga telah berulang kali menceritakan pengalaman pahitnya kepada kepala sekolah tempat dia menimba ilmu.

Namun, alih-alih mendapatkan perlindungan, kepala sekolah justru menyarankan agar Bunga tetap tinggal bersama kakek tirinya.

Bunga mengaku sering diperlakukan tidak senonoh oleh RS, namun merasa tidak ada yang mendengarkan atau mengambil tindakan tegas.

Mirisnya, cerita kelam Bunga juga sudah diketahui oleh ibu kandungnya. Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada penanganan dari pihak penegak hukum terkait kasus ini.

Bunga merasa tertekan dan tidak nyaman tinggal bersama kakek tirinya yang terus menerus melakukan tindakan tidak senonoh.

Saat tim ReformasiBangsa.co.id mencoba mengkonfirmasi langsung kepada RS, yang bersangkutan terkesan berbelit-belit dan tidak memberikan jawaban yang jelas.

“Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan,” ujarnya singkat sebelum menutup warungnya.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu kecaman dari berbagai kalangan. Banyak pihak menuntut agar kasus ini segera diusut tuntas oleh pihak berwajib dan memberikan perlindungan kepada Bunga.

Aktivis perlindungan anak juga mendesak agar sekolah dan keluarga memberikan perhatian serius terhadap kondisi psikologis dan keselamatan anak.

Pihak kepolisian setempat diharapkan segera bertindak dan menegakkan hukum seadil-adilnya. Kasus ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk lebih peka dan responsif terhadap laporan kekerasan seksual, terutama yang menimpa anak-anak.

Kepala sekolah yang bersangkutan juga diharapkan memberikan klarifikasi dan tindakan nyata untuk melindungi murid-muridnya dari berbagai ancaman, serta membangun sistem pelaporan yang lebih efektif dan responsif.

Kita semua berharap Bunga mendapatkan keadilan yang layak dan bisa pulih dari trauma yang dialaminya.

Masyarakat pun diharapkan turut serta dalam memberikan dukungan dan perhatian terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang masih dibawah umur. (Herman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *