Tragedi Sungai Cihonje, Anak usia 13 Tahun Terseret Banjir Bandang

SUMEDANG, RB.Online – Banjir bandang di aliran Sungai Cihonje tepatnya di Desa Citengah bertepatan belakang kantor Desa Baginda Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang dilanda banjir Bandang.

Bencana alam ini menelan korban yang anak usia 13 tahun asal Indramayu yang sedang berwisata di Vila Wisata River In dan hanyut terseret banjir bandang.  Para pengunjung di Vila tersebut berlarian menyelamatkan diri dari banjir Bandang yang terjadi pada Rabu (4/5/2022) sore.

Pengelola Vila wisata River In, Sifa Rini menyampaikan ke awak media  mengatakan, anak yang hanyut terseret arus sebenarnya terpeleset di selokan, ketika berjalan dari parkiran mobil menuju salah satu kamar penginapan yang disewa keluarganya.

“Kami melakukan evakuasi terhadap para pengunjung yang sedang berada di dalam vila penginapan,” ujar Sifa.

Dirinya juga membenarkan, jika ada anak kecil yang terbawa hanyut terbawa banjir bukan sedang bermain di areal sungai atau di tempat wisata.

“Namun, korban sedang berjalan menuju mobilnya untuk mengambil pakaian dan terpeleset, kemudian masuk ke gorong-gorong hingga hanyut ke aliran sungai,” ungkap Sifa.

Hingga berita ini diterbitkan, evakuasi di tiga titik masih terus dilakukan oleh Tim Gabungan dari BPBD Sumedang, Kepolisian, TNI dan unsur lainnya.

Korban banjir bandang tidak hanya menelan korban jiwa, serta belasan rumah milik  warga, ada sekitar 15 kepala keluarga di Dusun Cieurih, Blok Tajur RT 02 RW 05 Desa Cipancar Kecamatan Sumedang Selatan, ikut terdampak banjir bandang yang terjadi di Sungai Cihonje Rabu (4/5/2022) sore.

Tak hanya itu, banjir bandang juga merusak kolam-kolam ikan, mesjid, bangunan kayu atau saung, hingga pesawahan milik warga di Cipancar.

Selain itu sebanyak 4 mobil dan 2 kendaraan roda dua juga sempat ikut hanyut akibat derasnya banjir bandang, yang terjadi tak lama setelah hujan deras yang terjadi sekitar pukul 15.30 sore.

Edi Jangkung salah seorang warga terdampak banjir bandang mengatakan, banjir juga telah menghanyutkan 2 unit kendaraan roda dua dan 3 unit kendaraan roda 4 dan kondisi rumah warga juga mengalami kerusakan parah dan sempat membuat warga terjebak di dalam rumahnya.

“Mobil yang terendam itu ada dua, INOVA sama CRV. Sedangkan satu lagi kendaraan jenis AVANZA yang sempat bergeser namun di ikat ke pohon pisang, dan 2 motor juga turut hanyut,” tuturnya.

Edi yang kesehariannya mengelola kolam ikan itu mengaku, ikan emas dan nila garapnya pun ikut ludes terseret banjir. Edi menilai, banjir kali ini diperkirakan dua kali lipat lebih besar dibanding tahun lalu, pasalnya sekitar jam 10.00 malam itu air sudah surut, sedangkan banjir kali ini malah masih deras hingga malam.

“Tahun lalu juga terjadi banjir dan juga menelan korban tapi tahun ini jauh lebih dahsyat airnya, tapi jam segini air sudah mulai surut. Beda sama banjir sekarang, dua kali lipat lebih besar dari banjir tahun kemarin,” ujar Edi.

Saat ini  tampak sejumlah tim dari BPBD Kabupaten Sumedang, TNI, POLRI masih melakukan evakuasi korban terjebak banjir, juga warga yang bergotong royong bersihkan rumah dari air dan lumpur yang mulai surut pada sekitar jam set 11 malam. (Riks)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *