Tiga tahun SK-HD Pimpin kabupaten Takalar, Penuh dengan Perubahan Nyata?

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

TAKALAR, RB – Tahun ketiga pemerintahan dinakhodai SK-HD. Nampak nyata perubahan yang tidak dilakukan oleh pemerintah sebelumnya, banyak hal yang perlu diacungi jempol dalam pemerintahannya, dalam hal mendongkrak perekonomian kerakyatan kabupaten Takalar.

Seperti menghidupi rakyat kecil utamanya pedagang kali lima, merusak pagar bekas kantor dinas kesehatan, untuk membuka peluang pedagang kaki lima mengisi halaman bekas kantor Dinkes di depan RSUD padjonga daeng ngalle dan termasuk mengosongkan kantor kesehatan yang begitu mega untuk sebuah kantor.

Kawasan SMP 2 Takalar tembok dibobol untuk pembuatan kios yang nantinya di pergunakan untuk masyarakat, walau tanpa memikirkan dampaknya, apakah menganggu anak sekolah yang sedang proses belajar.

Mengosongkan puskesmas Polongbangkeng Utara dan puskesmas dipindahkan ke kantor lama dijalan Poros Palleko, juga membongkar Baruga Karaeng Baines dimana gedung itu sangat bermanfaat sebagai pusat latihan seni dan kegiatan lainnya.

Kini Baruga Karaeng Bainea hanya tinggal sejarah dan puing puing bekas bongkaran dan itu sangat menyedihkan. Pohon pohon mahoni yang berdiri kokoh dipinggir juga dibabat habis dan tidak ada peremajaan sebagai ganti pelindung dari panasnya matahari.

Kejadian ini sangat di sayangkan, kini tak ada lagi angin semilir atau angin sepoi Sepoi yang menyejukkan hati jika berada area kota Takalar, dikarenakan sudah kurangnya pepohonan yang membuat adem kota Takalar.

Kecaman yang dilontarkan oleh beberapa tokoh masyarakat atas tindakan pemerintahan yang dinakhodai oleh SK-HD yang semakin jauh dari kata bijak atau bijaksana.

Menurut beberapa sumber jika AMS Karaeng Mallaloang sudah merasa tersinggung, karena tidak dihiraukan setelah memprotes pembongkaran Baruga Karaeng Bainea, yang sampai saat ini tidak ada kejelasannya dan penjelasan dari bupati Takalar.

Beberapa tanggapan miris dari berbagai pihak, jika pemerintahan SK-HD tidak menginginkan karya karya pemimpin sebelumya, dan akan melenyapkan semua. Dan menggantikan dengan karyanya. Namun sampai saat ini masih nol karyanya. (Arsyad Sijaya).

Related posts

Leave a Comment