Terkait Temuan BPK Perwakilan Jabar, Kepala UPT Jalan dan Jembatan Ciampea Sulit Dikonfirmasi

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

Bogor, RBO – Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciampea, Bondan Triyana sulit dikonfirmasi wartawan terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (RI) Perwakilan Jawa Barat terhadap proyek infrastruktur peningkatan Jalan Cicadas – Tegalwaru tahun 2021 yang diketahui terdapat kekurangan volume sebesar Rp52.146.257,00 juta.

Bondan Triyana selain menjabat Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciampea, ia juga diketahui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari beberapa proyek infrastruktur yang ada di wilayahnya.

Sementara beberapa kali dikonfirmasi wartawan secara langsung ke kantor UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciampea, Bondan Triyana selalu menghindar.

Diberitakan sebelumnya, Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciampea, Bondan Triyana dan Kontraktor dari CV. Intan Perkasa Dahlan Budi Darmawan terkesan bungkam saat dikonfirmasi hasil laporan temuan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (RI) Perwakilan Jawa Barat terkait proyek peningkatan Jalan Cicadas – Tegalwaru pada tahun 2021.

Dalam temuan BPK yang dimaksud, Berdasarkan Surat Nomor 38A/LHP/XVIII.BDG/07/2022 pada 29 Juli 2022 oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (RI) Perwakilan Jawa Barat yang mana ditemukan kelebihan pembayaran akibat kekurangan volume sebesar Rp52.146.257,00 juta.

Masih dari data BPK, kekurangan volume yang diperiksa BPK adalah item pekerjaan pada perkerasan aspal laston lapis aus (AC-WC).

Diketahui kontrak proyek peningkatan Jalan Cicadas – Tegalwaru itu 620.A.002-08.1028/TING-JLN/PPJ.2/SPJPK/DPUPR tanggal 26 Agustus 2021 yang dibiayai APBD sebesar Rp1.921.450.000,00 miliar.

Malah di dalam dua pekan belakangan, berturut-turut didatangi media reformasi bangsa korwil bogor raya, kepala kantor upt jajem wilayah iv ciampea, selalu tak dapat ditemui (pada 3 dan 10 April 2023).

Bahkan, dicoba dihubungi via kontak wanya pun sama sekali tidak dapat tersambung, tidak diketahui kenapa alasannya.

Begitu pun beberapa orang stafnya, tidak ada yang bisa dimintai informasi yang ber kaitan hal tersebut. seakan diberlakukan doktrinasi kuat dan mengikat, agar mereka semua bungkam dihadapan jurnalis yang datangi kantor mereka tersebut. (Asep Didi)

Sumber temuan : MMC

Related posts

Leave a Comment