Terkait Stunting dan Vaksinasi, DPPKBP3A Kota Tasik Gelar Pembinaan Kader 

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

KOTA TASIKMALAYA, RB.Online – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Anak (DPPKBP3A) gelar Pembinaan Kader POS KB dan Sub KB se-Kota Tasikmalaya dengan tema bersama Wali Kota Kader KB Siap Wujudkan Keluarga Berkualitas Bebas Stunting.

Acara dibuka langsung Wali Kota Tasikmalaya M Yusuf. Dalam sambutannya, ia menyebut salah satu faktor kenaikan angka stunting adalah jeda waktu orang tua dalam memiliki keturunan.

Pasalnya terang Wali Kota, jika anak masih kecil lalu mengandung kembali, otomatis nutrisi vitamin dan asupan gizi bagi orang tua dan janin akan tidak maksimal, sehingga resikonya berpotensi anak terkena stunting.

“Ini menjadi tugas kader untuk terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat, berkait dengan KB dan stunting,” ujar Wali Kota, Rabu (22/09/2021).

Kepala DPPKBP3A Kota Tasikmalaya

Ditempat sama, Kepala DPPKBP3A Kota Tasikmalaya Dra Hj Nunung Kartini M.Pd menjelaskan, pembinaan kader sudah menjadi rutinitas, karena program pemerintah harus disampaikan terhadap kader.

“Program pemerintah harus diketahui sebagai edukasi kepada kader, nantinya akan sosialisasikan lagi ke masyarakat,” ucap Nunung.

Contohnya kata ia, tahun 2021 ini BKKBN tahun 2021 mendapat tugas dari Presiden untuk menjadi garda terdepan memberantas dan menurunkan angka stunting. Menurutnya, ini hal yang sangat baru bagi kader dan dalam kesempatan pembinaan ini akan disampaikan.

“Kemudian, ada tugas pendampingan keluarga yang berkaitan dengan vaksinasi. Bagi keluarga disekitar wilayah kader, yang belum melakukan vaksinasi diarahkan ke bidan praktek mandiri.

“Ya, seusai dengan tugas BKKBN dari Presiden, yang disampaikan ke Dinas KB, supaya dilaksanakan di masing kabupaten kota se-Indonesia,” terang Nunung.

Ia menyebut, terkait kalkulasi persentase peningkatan dan penurunan angka stunting, pihaknya belum punya data real, karena yang sekarang ini hanya memberikan tugas preventif untuk mencari data di wilayah yang stunting.

Pihaknya terang Nunung, terus berkordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk ditindaklanjuti supaya di tiap wilayah tidak ada lagi kasus stunting, seperti dalam hal kurang pemahaman tentang stunting.

“Dalam pembinaan seperti ini, kami memberikan pengetahuan, apa itu dampaknya apa, penyebabnya apa, harus bagaimana. Itu dilaksanakan pada saat pembinaan sekarang. Saya selalu optimis, angka stunting akan menurun signifikan, seusai harapan. Kita optimalkan kinerja melalui para kader,” pungkas Nunung. (Yoga).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *