Sekolah Marak Jual Beli Buku LKS, Disdik Kab Sumedang Tutup Mata?

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

SUMEDANG, RB.Online – Dunia Pendidikan setiap semester ataupun tahun ajaran baru selalu jadi sorotan, hal ini maraknya oknum yang menjual Lembar Kerja Siswa (LKS) atau buku pendamping kepada anak didik di SD dan SMP.

Padahal, dalam PP No 17 tahun 2010 dan Permendikbud Nomer 8 tahun 2016 sudah tegas adanya penjualan buku disetiap sekolah namun aturan tersebut diabaikan dan masih banyak di temukan di beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Sumedang.

Kepala Sekolah dan Guru yang tidak dicatut namanya menyampaikan, secara kompak menjawab bahwa pihaknya tidak menjual buku, namun fakta dilapangan siswa harus membeli buku pendamping.

Harga yang diberikan juga terbilang fantastis yaitu dengan rata rata untuk paket SD senilai Rp 110.000 dan  buku pendamping SMP Rp 170.000 yang

diduga adanya persekongkolan atau modus kerjasama dengan pihak ketiga.

Orang tua siswa Sopian di salah satu SD di wilayah Kota Sumedang membenarkan anaknya harus membeli dengan alasan untuk membatu siswa di masa pandemi.

Demikian juga dengan orang tua siswa di salah satu SMP yang mengaku diharuskan membeli buku dengan harga Rp 175.000 untuk 11 buku.

Ketika RB.Online konfirmasi ke Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Agus Wahidin.S.PD melalui WhatsApp,  sampai berita ini ditayangkan belum ada jawaban.

Sementara itu, Plt Kabid Dikdas Disdik Kabupaten Sumedang menyampaikan, ia kurang tau dan nanti akan mengkonfirmasi kepada Ketua MKKS  dan K3S.

“Terima kasih atas informasinya,” ujar Kabid Dikdas Disdik Kabupaten Sumedang yang tak disebutkan namanya, Jumat (18/02/2022).

Ketika RB.Online mencoba minta tanggapan ke Bupati Sumedang DR.H.Dony Ahmad Munir melalui telepon selulernya, sampai berita ini tayang belum ada jawaban. (Riks).

Related posts

Leave a Comment