Polemik Study Pendidikan, Humas SMPN 1 Tambun Ambil Sikap

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

Bekasi, RBO – Humas SMPN 1 Tambun Selatan Giatna, mengambil sikap untuk mempertemukan secara langsung wartawan RJN dengan ketua komite sekolah dan orang tua.

Hal itu untuk menyikapi ramainya pemberitaan media atas keberangkatan siswa kelas 9 SMPN 1 Tambun Selatan beserta rombongan untuk Study Pendidikan ke Yogyakarta Tanggal 16 Maret 2023 lalu.

Menurut Giatna, keberangkatan siswa SMPN 1 Tambun Selatan ke Jogja atas keinginan orang tua dan komite sekolah.

“Keberangkatan rombongan SMPN 1 dengan anak didik kami untuk kegiatan study pendidikan atas kesepakatan orang tua dan komite sekolah. Kepala sekolah sifatnya pemberitahuan,” kata Giatna, saat dikonfirmasi RBO diruang kerjanya, Kamis, (6/4/23).

Masih menurut Giatna, agar tidak ada tuduhan terhadap SMPN 1 Tambun Selatan, atas arahan ibu Kepsek, maka kami mengambil sikap untuk mempertemukan secara langsung rekan-rekan media yang tergabung di RJN dengan orang tua murid dan komite sekolah.

“Kami memahami tugas dan fungsi rekan media sebagai kontrol sosial tapi kami juga berharap rekan media dapat memberikan informasi yang berimbang, demi kemajuan SMPN 1,” kata Giatna.

“Atas dasar itu maka kami berkoordinasi dengan ketua komite sekolah agar komite sekolah dapat menjelaskan perjalanan awal hingga ada musyawarah orang tua,” tuturnya.

Lanjut giatna, SOP keberangkatan ke jogja sudah ditempuh sesuai prosedur.

“Perjalan rombongan SMPN 1 Tambun Selatan diketahui polsek setempat dan kami juga sudah memberitahukan tentang kegiatan tersebut ke dinas pendidikan, jadi prosedur perjalanan sudah layak,” tutupnya.

Wartawan RJN dipertemukan dengan Komite Sekolah dan Orang Tua

Ketua komite sekolah Bambang Supeno, S.sos., saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan study pendidikan hasil musyawarah mufakat orang tua dan komite sekolah.

“Tidak ada paksaan untuk kegiatan study pendidikan, tapi alhamdulliah semua orang tua sepakat untuk memberangkatkan anak-anak ke Jogja,” terangnya.

Bambang menyebut, subsidi silang untuk anak yatim piatu dan orang tua yang tidak mampu juga diberikan. Ada 3 anak yang kami gratiskan bahkan untuk uang jajan anak tersebut kami berikan dengan cara dikumpulkan dari orang tua.

“Kebersamaan dan kekeluargaan keluarga besar orang tua SMPN 1 kami tunjukan dengan cara memberikan uang saku bagi 3 siswi anak yatim piatu,” ujarnya.

“Karena mereka juga anak-anak kami. Jadi tidak ada tekanan bahkan paksaan bagi orang tua. Semua hasil musyawarah dan mufakat,” tutup Bambang.

Sama halnya dikatakan Mama Ana salah seorang perwakilan orang tua murid yang hadir pada pertemuan dengan media, mama ana, saat dikonfirmasi RBO.Menurutnya dana Rp 1.5 juta, sudah include dengan rencana perpisahan.

“Kalaupun perpisahan masih lama tapi kami sudah sepakati nantinya untuk mengadakan acara perpisahan. Karena perpisahan sudah bagian dari tradisi sekolah,” ucapnya.

Untuk menghemat waktu karena, ibu-ibu banyak pekerjaan dirumah untuk mengurus anak dan suami, maka disepakati rapat untuk pembahasan keberangkatan ke Jogja dan acara perpisahan dalam satu agenda.

“Jadi 1.5 juta, itu sudah include dengan perpisahan nantinya,” jelasnya.

Masih menurut mama Ana, ada 18 anak yang disubsidi silang, dari 18 anak hanya membayar 1 juta untuk ke jogja dan uang perpisahan.

“18 anak hanya membayar 1 juta ada 3 anak kami gratiskan, bahkan kami memberikan uang saku kepada 3 anak sebesar 400 ribu per anak. Karena mereka anak yatim piatu, tapi mereka anak- anak kami juga yang bisa merasakan kebahagiaan seperti anak-anak kami,” terangnya. (Joel)

Related posts

Leave a Comment