Pesta Budaya Rakyat: Kirab Panji dan Mahkota Sumedang Larang Meriahkan Hari Jadi Sumedang ke 447
Sumedang, RBO — Suasana Alun-alun Sumedang dipenuhi lautan masyarakat dan tamu undangan yang antusias menyambut puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumedang ke-447.
Dengan penuh khidmat dan semarak, acara Kirab Panji dan Mahkota Kemaharajaan Sunda Sumedang Larang digelar sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah kejayaan Kerajaan Sumedang Larang.
Acara dimulai pukul 11.00 WIB, dibuka dengan prosesi Kirab Panji yang membawa lambang kejayaan kerajaan dari Kecamatan Darmaraja, melintasi wilayah Cisitu, Situraja, hingga Ganeas, dan berakhir megah di jantung kota Sumedang.
Sementara itu, Mahkota Binokasih, simbol suci warisan leluhur, telah menempuh perjalanan jauh sejak 19 April 2025 dari Ciamis, melintasi Bogor, hingga tiba di Sumedang sehari sebelum puncak acara.
Tampak hadir dalam gelaran ini para tokoh penting dan pejabat tinggi, termasuk Sekda Provinsi Jawa Barat Dr. Drs. Herman Suryatman, M.Si., Bupati Sumedang Drs. H. Doni Ahmad Munir, serta Dandim 0610/Sumedang Letkol Kav Christian Gordon Rambu, M.Si. (Han.) yang hadir mewakili Pangdam III/Siliwangi. Hadir pula para sultan dari keraton-keraton Cirebon, tokoh budaya, unsur Forkopimda, camat, kepala desa, serta ribuan masyarakat.
Prosesi dilanjutkan dengan pembacaan kitab Waruga Jagat, doa lintas iman oleh K.H. Prof. Dr. Sukriyadi Sambas, serta pertunjukan tari klasik khas Sumedang.
Suasana penuh makna ini menjadi penanda betapa eratnya keterikatan masyarakat Sumedang terhadap sejarah dan budaya lokalnya.
“Kirab ini bukan sekadar prosesi, tapi simbol kesetiaan kita pada nilai-nilai luhur para leluhur. Mahkota Binokasih bukan hanya pusaka, melainkan jati diri,” ujar salah satu tokoh adat dari Radya Keraton Sumedang Larang.
Acara yang berakhir pukul 14.00 WIB ini berlangsung aman, tertib, dan penuh semangat kebersamaan. Puncak Hari Jadi Sumedang ini menjadi bukti nyata bahwa kearifan lokal masih hidup, tumbuh, dan menyatu dalam denyut nadi masyarakat. (Nbbn)