SUMEDANG, RB.Online – Menanggapi banyaknya pasien yang terpapar Covid-19 yang sangat memerlukan oksigen selama dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan, jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang berupaya agar pasokan oksigen selalu tersedia.
Jajaran Satgas Covid-19 Kabupaten Sumedang saat turun langsung ke lapangan untuk mengecek ketersediaan oksigen, mencari alternatif lain dalam penyediaan oksigen.
“Selama ini kita disuplai oleh vendor yang bekerja sama dengan RSUD, termasuk untuk di Puskesmas. Jadi semua tabung terpusat untuk diisi di RSUD. Sekarang ada alternatif lain dengan langsung ke suplier yang ada di Bandung,” ucap Sekretaris Daerah Herman saat memandu Rapat Koordinasi dengan para Camat dan Kepala Puskesmas melalui zoom meeting, Minggu malam (11/07/2021).
Sekda meminta kepada jajaran Dinas Kesehatan untuk merekap semua kebutuhan oksigen di tiap Puskesmas sehingga dapat segera diajukan anggaran pembeliannya.
“Untuk kebutuhan yang sekarang, bisa menugaskan pengambilan oksigen ke RSUD. Untuk kebutuhan berikutnya tolong koordinasikan dengan Kasi Peralatan agar direkap sehingga bisa segera membeli ke vendor lain,” ucapnya.
Dikatakan Herman, kebutuhan oksigen di RSUD sendiri tercukupi dan aman meski dalam prosesnya masih dilakukan secara manual. Dalam waktu dekat RSUD akan menggunakan oksigen jenis liquid dengan kapasitas 11 ton.
“Sekarang sedang dibangun instalasinya di RSUD. Penggunaannya akan lebih efektif dan efisien daripada yang manual. Kebutuhan oksigen di setiap ruangan dapat terpenuhi dengan cepat,” tuturnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Dadang Sulaeman mengatakan, jumlah oksigen di Dinas Kesehatan ada 50 tabung besar untuk kebutuhan di Puskesmas dan menurutnya masih jauh dari cukup.
“Sekarang baru ada 50 tabung besar. Kalau ada 100 tabung besar, aman. Jadi kami menyambut baik rencana pengadaan melalui vendor lain, di samping yang sudah ada di RSUD,” katanya.
Menurut Bupati H Dony Ahmad Munir yang juga hadir saat zoom meeting, kebutuhan oksigen menjadi hal vital saat melonjaknya pasien yang harus dirawat. Oleh karena itu, ia meminta jajaran Satgas untuk mencari peluang lain bantuan oksigen dari pemerintah provinsi maupun pusat.
“Tolong ngintip-ngintip bantuan dari provinsi dan pusat terkait oksigen ini. Seperti terakhir dapat 10 tabung dari Baznas Jabar melalui Pemprov. Vendor juga jangan hanya satu. Jadi ada alternatif,” pinta Bupati.
Tidak hanya keperluan oksigen, lanjut Bupati, ketersediaan logistik lainnya seperti obat-obatan dan APD harus menjadi perhatian Satgas. Begitu juga dengan insentif tenaga kesehatan.
“Jika BTT cair, secepatnya belanjakan untuk logistik dan didistribusikan ke semua Fasyankes. Saya juga minta agar insentif Nakes bisa secepatnya direalisasikan,” tandasnya. (Riks).