Pemdes Bersama Masyarakat Desa Sepakat Bangun SMA Kelas Jauh Melalui Sumbangan

0 0
Read Time:3 Minute, 25 Second

PELALAWAN, RBO -Kondisi memprihatinkan SMA Kelas Jauh di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, sejauh ini mulai menemukan titik terang.

Salah satunya hasil rapat Pemerintah Desa (Pemdes) dan masyarakat yang akan membangun gedung semi permanen secara swadaya atau sumbangan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Pulau Muda Andika, menyampaikan dari hasil rapat,demi mempertimbangkan

Siswa/siswi SMA Kelas Jauh Pulau Muda, yang akan diarahkan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi dari Pekanbaru tersebut, untuk belajar ke sekolah induk dengan menempuh jarak berjam-jam dengan kondisi jalan rusak dan sepi.

“Maka untuk meminimalisir resiko,Pemdes dan masyarakat sepakat bakal akan membangun gedung sementara atau semi permanen di tanah hibah masyarakat ke Desa Pulau Muda sebanyak 5 hektare (Ha),” ungkap Kades Andika. Sabtu (26/4/2025).

Dijelaskan Kades Andika, yang mana hibah tanah yang sempat dibangun sebelumnya, telah diambil alih oleh ahli waris pemilik lahan sebelumnya.

Dikarenakan bukti hibah lahan sebelumnya tidak ditemukan oleh pihak pengelola SMA Kelas Jauh tersebut. Maka dengan berat hati mereka diungsikan ujian di Masjid dekat Desa Pulau Muda, itu beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah hasil rapat bersama seluruh perangkat Desa Pulau Muda dan masyarakat sepakat bakal membangun gedung semi permanen untuk Siswa/siswi SMA Kelas Jauh,” katanya.

“Mengingat jika berlanjut ke sekolah Induk ke Kelurahan Teluk Meranti, banyak resiko yang tidak diinginkan. Selain itu Siswa/siswi disini banyak yang tidak mempunyai sepeda motor, jika jalan kaki, jarah tempuhnya berjam-jam,” ucap Kades Andi.

Ditambahkannya, dari hasil rapat bersama tersebut juga telah dilaporkan kesemua pihak terkait. Tentu semua yang dilakukan demi keseriusan pihak terkait dalam mengambil kebijakan.

Berhubung daerah kepulauan tidak bisa disamakan dengan perkotaan yang fasilitas semua serba memadai. Jika tak ada langkah cepat, dari kejadian yang tak terduga atau diusir saat ujian kemarin

Diharapkan jadi perhatian serius oleh semua pihak dalam mengambil kebijakan untuk Dunia Pendidikan, khususnya diwilayah kepulauan.

Hal senada, juga disampaikan Ridwan, bahwa pihaknya sangat berharap dengan 11 tahun tak mendapatkan perhatian untuk SMA Kelas Jauh.

“Semoga dapat sesegera mungkin menjadi prioritas dibangunnya dan dijadikan sekolah Negeri yang memadai secara keseluruhan,” ungkapnya.

.Pihaknya, tak lupa mengucapkan atas bantuan para awak Media yang telah bertungkus lumus turun untuk membantu dan mengekpose kondisi yang dialami para Siswa/siswi sehingga mulai mendapatkan perhatian serius saat ini.

“Sebelumnya kami beterima kasih atas bantuan bapak-bapak media semua. Semoga SMA kelas jauh kami ini menjadi yang terakhir dengan kondisi memprihatinkan. Harapan kami kedepan mandapat prioritas untuk segera dibangun dengan status SMA Negeri yang kami idam-idamkan selama ini,” ungkap Ridwan.

Dari pernyataan Plt Kadisdik dan DPRD diatas diberbagai media mendapatkan sorotan dari banyak aktivis seperti HMI, IPMPB, Hipmawan, Himapersis, dan lainnya. Mereka sangat menyayangkan tidak adanya langkah kongkrit seperti yang dirasakan Siswa/siswi selama belasan tahun tersebut.

Terutama soal dana Pendidikan yang sangat besar digelontorkan oleh Pemerintah Pusat dan Aspirasi Anggota DPRD setingkat Provinsi. Jika langkah cepat seperti Pemdes dan masyarakat bisa dijadikan patokan atau pedoman untuk membantu dunia Pendidikan di daerah kepulauan, Khususnya Desa Pulau Muda tersebut.

“Tolong minimal ditinjau, dilihat kondisi dilapangan pak Plt Kadisdik. Jangan enteng betul dari atas meja Dinas suruh murid bolak balik dengan jarak tempuh yg jauh dan sepi jalan rusak, akan berpotensi menambah resiko yang tidak diinginkan, jika ada sesuatu yang terjadi,siapa yang akan bertanggung jawab. Masak Pemdes dan Masyarakat saja sanggup mau bangun swadaya untuk solusi, dari Disdik Prov dan pihak terkait, baru mau nganggarkan, 11 tahun kemana saja?,”tegas ketua Mimapersis Agung Prayoga.

“Cuman lebih mantap, jika dana aspirasi Dewan Provinsi digelontorkan untuk pembangunan Sekolah itu, agar cepat terealisai,” tambahnya.

“Izin kandaku jangan omon omon saja la kanda,kami bukan butuh stepmen kami mintak langkah kongkritnya.jangan kami ni di buai kan janji saja,bagaimana mau menganggarkan sekarang,sementara anggaran Riau saja sedang defisit.Kami butuh solusi,” timpal Ketua IPM-KP yang juga IPMPB, Rorin Adriansyah.

Terlalu banyak cerita, lagu lama yang disajikan khususnya kepada masyarakat Pelalawan, lalu yang tahun 2024 kemarin pelajar yang belum masuk bagimana. Problem pendidikan di Pelalawan itu bukan cuma masalah ruangan.

“Kalau Kadisdik tak mau turun tangan dan selesaikan problem masalah yang viral ini, copot aja jabatan itu,” tegas anggota Hipmawan yang juga HMI, Wandi Putra. (Sur)

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *