Pangdam III Siliwangi Resmikan Jembatan Gantung Siliwangi I

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

SUMEDANG, RB – Warga Desa Karangbungur Kecamatan Buahdua kini bisa kembali melintasi Sungai Cikandung menuju ke Desa Ranggasari Kecamatan Surian setelah selesai dibangunnya jembatan gantung Siliwangi 1.

Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budiwiryanto secara langsung Jembatan Siliwangi I di Kabupaten Sumedang tepat lnya di Desa Karangbungur, Sabtu (30/01/2021).

Pangdam III menyampaikan, pembangunan jembatan tersebut adalah inisiatif Vertical Rescue Indonesia (VRI) yang menggandeng pihak TNI melalui program Ekspedisi 1000 Jembatan Gantung untuk Indonesia untuk membantu warga yang membutuhkan jembatan gantung maupun yang hancur pasca bencana alam.

“Harapannya adalah membantu masyarakat yang hubungan antar desanya terputus. Ini sangat mulia sekali. Oleh karena itu, selaku Pangdam III Siliwangi sangat mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh VRI di bawah pimpinan Kang Tedi Ixdiana ini,” ucapnya.

Jembatan di Karangbungur dengan nama Siliwangi 1 tersebut merupakan jembatan yang ke-113 dalam Ekspedisi 1000 Jembatan Gantung untuk seluruh Indonesia.

“Nanti yang di Pameungpeuk Garut akan menjadi yang ke-114, kita namakan Siliwangi 2. Begitu juga di Korem-Korem yang lain (akan dibangun juga),” kata Mayjen TNI Nugroho Budiwiryanto.

Pangdam melaporkan, jembatan tersebut dibangun dengan swadaya dan swakelola dengan melibatkan tim dari Vertical Rescue Indonesia (VRI) yang ahli dan menguasai alat serta teknik bekerja di ketinggian.

“Tim VRI semuanya ahli di bidang pembuatan jembatan gantung dengan mengandalkan tali baja (sling) tanpa menggunakan material semen, tapi menggunakan batu yang ditanam dalm tanah. Ini cukup kuat,” tuturnya.

Pangdam III Siliwangi menegaskan, jembatan gantung tersebut bebannya dibatasi hanya untuk tiga orang yang melintas atau 1 pengendara sepeda motor,” beban yang bisa lewat hanya beberapa orang saja. Harus bergantian karena untuk faktor keamanan,” ucapnya.

Ia berharap keberadaan jembatan tersebut benar-benar menjadi penghubung antar desa dan antar kecamatan di wilayah tersebut.

“Mudah-mudahan jembatan ini bermanfaat untuk warga Desa Karangbungur. Kita harapkan bisa meningkatkan kesejahteraannya,” katanya.

Bupati H Dony Ahmad Munir dalam sabutanya mengatakan” atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sumedang atas bantuan yang diberikan sehingga bisa terwujud jembatan yang sangat dibutuhkan.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Kodam, Korem, Kodim, VRI, dan pihak-pihak lainnya yang telah bersama-sama membangun jembatan gantung ini. Mudah-mudahan dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda,” katanya.

Bupati meyakini bahwa apabila memberikan sebuah jalan kebaikan seperti mempermudah akses masyarakat dengan membangun jembatan tentu kelak akan mendapat kemudahan.

“Insyaalloh semua yang berkontribusi (dalam pembuatan jembatan) ini akan dimudahkan di jembatan shirotol mustaqim di akhirat kelak,” ujar bupati.

Ia mengharapkan kegiatan seperti itu menginspirasi semua pihak untuk berbuat kebaikan dan semata-mata diniatkan untuk ibadah.

“Insyaalloh menginspirasi kita semua, termasuk Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk memberikan pembangunan yang terbaik sesuai kebutuhan masyarakat,” harapnya.

Pesan terakhir dalam sambutan Bupati kepada warga adalah meminta supata memelihara jembatan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga berdaya guna dalam waktu yang lama.

Kades Karangbungur Yayat Ruhdiat mengatakan, jembatan gantung tersebut sebenarnya sudah ada sejak Tahun 2017 dan pernah dikunjungi Gubernur Ahmad Heryawan, namun di akhir 2018 hancur tergerus arus Sungai Cikandung.

“Yang dulu panjang jembatan memiliki panjang dari bibir sungai ke bibir sungai lainnya 60 meter. Yang sekarang total panjangnya 120 meter dengan lebar 1,2 meter. Pondasinya pun sekarang mencapai 2 meter. Dulu lantainya menggunakan bambu yang dianyam, sekarang menggunakan papan kayu jenis Waru dan Formis,” tuturnya.

Dikatakan, pengerjaan jembatan dimulai sejak 11 Januari 2021 dengan mengerahkan unsur TNI, warga masyarakat setempat, organisasi kepemudaaan, dan pihak-pihak lainnya.

Selain dengan gunting pita di lokasi jembatan, peresmian juga ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Pangdam III Siliwangi, penyerahan paket bantuan kepada masyarakat sekitar, dan pertukaran cindera mata. (Riks)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *