Menuai Sorotan, Program Padat Karya Tunai di Desa Babakansari, Diduga Pakai Dana Talang

Majalengka, RBO – Padat karya tunai (Cash for work) merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa khususnya yang miskin dan marginal yang bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk memberikan tambahan upah/ pendapatan, meningkatkan daya beli, mengurangi kemiskinan, dan sekaligus mendukung penurunan angka stunting.

Dengan skema Padat Karya Tunai dalam pelaksanaan Dana Desa diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dengan memberikan honorarium (upah) langsung tunai kepada tenaga kerja yang terlibat, baik secara harian maupun mingguan, sehingga dapat memperkuat daya beli masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeug Kabupaten Majalengka, telah mendapatkan Program Padat Karya Tunai tahun 2023 dari Pemkab Majalengka sebesar Rp. 200.000.000.

Dalam pelaksanaan pekerjaannya, Pemerintah Desa Bakakansari melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Majalengka, untuk pekerjaan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan Jalan Usaha Tani.

Menurut salah satu warga Desa Babakansari (namanya tidak mau dipublikasi) mengatakan, Dalam pelaksanaan pekerjaan JUT tersebut, memakai dana talang

“Saya heran pa, kenapa pencairan belum ada, akan tetapi pekerjaan JUT nya sudah berjalan atau sedang dilaksanakan”. Ujar narasumber

Dengan adanya informasi tersebut, kemudian awak media lakukan konfirmasi kepada Kepala Desa Babakansari, Dedi, melalui sambungan telepon via whatsApp. Kamis (16/11/2023)

Kades Babakansari, Dedi mengatakan “Sekarang lagi dilaksanakan, liding sktornya melalui Dinas Pertanian, pekerjaan JUT. Kalau anggarannya belum cair, akan tetapi sudah dilaksanakan dikarenakan sekarang cuaca musim hujan, kalau misalkan belum di kerjakan dikhawatirkan bawa barang susah, jadi diupayakeun di desa gimana caranya yang penting biar nanti tidak susah, kegiatan cepat beres, mumpung hujan masih kecil”. Ucapnya

Masih kata Dedi, “jadi sekarang memakai dana talang dulu dalam pengerjaannya, yang mengerjakan masyarakat disini. Perihal dana talang, sebetulnya saya kan kurang paham boleh apa tidaknya, harus mengambil inisiatif sendiri dikarenakan faktor cuaca hujan. Bukan desa saya saja pa yang mengunakan dana talang, desa lainpun sama,” ungkap Kades Babakansari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *