BANDUNG, RBO – Peredaran oli palsu di Kabupaten Bandung semakin marak, mengundang kekhawatiran di kalangan pemilik kendaraan roda dua. Berdasarkan laporan yang diterima, oli palsu ditemukan di berbagai bengkel, baik bengkel ternama maupun bengkel kecil di pelosok daerah.
Sejumlah pemilik kendaraan roda dua yang ditemui di salah satu bengkel motor berbagi pengalaman tidak menyenangkan mereka. Salah satu pemilik kendaraan mengeluhkan bahwa motornya mudah panas, meskipun oli mesin baru diganti seminggu sebelumnya.
Saat mengganti oli setiap bulan, tidak ada sisa oli yang keluar dari mesin, meskipun motor tersebut tidak digunakan untuk perjalanan jauh. Kondisi mesin motor juga tidak menunjukkan tanda-tanda kebocoran atau asap.
Pemilik kendaraan tersebut bahkan mengalami dua kali kerusakan mesin yang memerlukan perbaikan besar. Setelah merasa curiga, ia memeriksa harga oli yang digunakan oleh bengkel tersebut.
Oli dengan merek MPX 2 khusus untuk motor matic Honda dijual seharga Rp 40.000,00, sedangkan harga eceran tertinggi di pasaran mencapai Rp 58.000,00. Selisih harga yang hampir 20% ini menimbulkan kecurigaan adanya peredaran oli palsu.
Tim media ReformasiBangsa.co.id mencoba menelusuri lebih lanjut dengan menggali informasi dari bengkel tersebut. Pemilik bengkel mengungkapkan bahwa oli tersebut diperoleh dari suplier yang sudah lama berlangganan dengan mereka, yaitu MITRA KARYATAMA BANDUNG.
Namun, ketika diminta alamat lengkap suplier tersebut, pemilik bengkel tidak dapat memberikan informasi yang jelas dan menyarankan untuk menghubungi Bapak Candra Budiman(12/6/2024)
Upaya tim media untuk menghubungi Candra Budiman menemui hambatan. Dua nomor telepon tim media diblokir oleh Candra Budiman, hingga berita ini diterbitkan ReformasiBangsa.co.id belum mendapatkan informasi mengenai lokasi gudang atau toko Mitra Karyatama Bandung.
Dengan maraknya peredaran oli palsu ini, para pemilik kendaraan roda dua dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih bengkel dan membeli oli.
Pastikan membeli oli dari sumber yang terpercaya dan memeriksa keaslian produk untuk menghindari kerusakan mesin yang lebih parah di kemudian hari. (Herman).