Mapag Sri Pagelaran Sandiwara Wira Mandala di Desa Mandalawangi, Wujud Syukur Hasil Panen Melimpah

Subang, RBO – Desa Mandalawangi, yang terletak di jantung Kabupaten Subang, menyelenggarakan acara megah yang bertajuk “Gebiyar Mapag Sri” sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh kepala desa, Uu Sugiarto, yang akrab disapa Bah Jamrong. Acara ini tidak hanya menjadi perayaan hasil panen, tetapi juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antarwarga desa.

Mapag Sri merupakan tradisi masyarakat agraris yang mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas keberhasilan panen. Di Desa Mandalawangi, kegiatan ini diadakan setiap tahun, tetapi tahun ini terasa lebih istimewa dengan adanya pagelaran sandiwara “Wira Mandala”.

Pagelaran ini diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat, sekaligus mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga budaya lokal.

Acara dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, diikuti dengan sambutan hangat dari Bah Jamrong.

Dalam sambutannya, Uu Sugiarto menekankan pentingnya rasa syukur dan persatuan di antara warga. “Kita harus selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan. Hasil panen ini adalah buah kerja keras kita semua,” ujarnya.

Pagelaran Sandiwara Wira Mandala Sandiwara Wira Mandala adalah pementasan yang mengisahkan perjalanan seorang petani yang menghadapi berbagai rintangan dalam mencapai hasil panen.

Pementasan ini melibatkan warga desa, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang menunjukkan bakat seni mereka. Dengan alur cerita yang menarik dan penampilan yang menghibur, sandiwara ini berhasil menyedot perhatian penonton.

Selain pagelaran sandiwara, Gebiyar Mapag Sri juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lain, seperti bazar produk pertanian lokal, lomba memasak, dan pertunjukan seni tradisional.

Warga desa berpartisipasi aktif, memamerkan hasil pertanian mereka dan menjajakan berbagai kuliner khas daerah. Acara ini menjadi momentum bagi para petani untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat. Ratusan warga, termasuk anak-anak, remaja, dan orang tua, hadir untuk merayakan bersama.

“Saya sangat senang bisa melihat pagelaran ini. Ini adalah cara yang bagus untuk mengingatkan kita akan pentingnya bertani dan bersyukur,” ujar salah satu warga, Nining, yang membawa anaknya.

Gebiyar Mapag Sri di Desa Mandalawangi tidak hanya berhasil merayakan hasil panen, tetapi juga menguatkan semangat kebersamaan di antara warga.

Acara ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang tak hanya merayakan hasil pertanian, tetapi juga melestarikan budaya lokal yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman.

Uu Sugiarto menambahkan,”Kita harus menjaga warisan budaya ini agar tidak hilang, karena ini adalah identitas kita sebagai masyarakat Mandalawangi.”

Dengan semangat yang tinggi, warga desa menantikan gebyar berikutnya, yang diharapkan dapat lebih meriah dan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat. (Iyus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *