Kritik terhadap Pelayanan Administrasi Desa Lagadar: Warga Merasa Diterlantarkan
Bandung, RBO – Kegusaran dan ketidakpuasan warga Desa Lagadar semakin meningkat akibat buruknya pelayanan administrasi yang berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan mereka.
Warga merasa bahwa pelayanan yang tidak memadai telah menyebabkan kondisi terlantar dan kurangnya perhatian dari pemerintah desa.
Dalam beberapa bulan terakhir, banyak warga yang mengalami hambatan dan kesulitan dalam mengurus berbagai administrasi desa.
Permohonan izin, pencatatan kelahiran dan kematian, serta pengurusan surat-surat penting lainnya seringkali terkendala oleh birokrasi yang lamban dan tidak efisien.
Bahkan untuk mendapatkan informasi sederhana pun seringkali sulit. Seperti yang dialami Gun gun (40), beliau dipersulit untuk pembuatan warkah padahal uang untuk adminstrasi sudah dilunasi.
“Meskipun dicicil kami merasa tidak didengar dan terlantarkan oleh pemerintah desa,” ungkap Gun gun, seorang warga Jum’at (11/8).
Ketidakpuasan ini semakin diperparah oleh sulitnya akses masyarakat terhadap informasi yang akurat dan transparan.
Warga merasa tidak memiliki visibilitas atas keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah desa lagadar, yang menyebabkan rasa ketidakpercayaan dan frustrasi.
Situasi ini mencerminkan kebutuhan mendesak akan perbaikan dalam pelayanan administrasi desa Lagadar.
Warga mengharapkan agar pemerintah desa segera mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki birokrasi dan meningkatkan transparansi dalam pengambilan keputusan.
Dalam tanggapannya, pemerintah desa Lagadar, melaluai sekedes M ali Akbar justru terkesan menutup nutupi pembuatan warkah yang hampir satu tahun belum selesai bahkan sekdes malah menyarankan ke pak iwan selaku kaur umum desa Lagadar.
Iwan dalam pesannya (9/8) Kaur Umum Iwan Lagadar mengatakan, bukannya sudah mediasi terkait legalitas dokumen waktu dikantor RW 21 dengan pihak perusahaan.
“Gimana kabar beritanya setelah itu mungkin pa gungun lebih tau pak coba tanyain soalnya setelah itu saya tidak tau perkembangan setelah mediasi, Mangga urang janjian heula sareng pak kades namun hinga beritanya di terbitkan masi belum juga ada tangapan ,” ucap Iwan.
Warga dan masyarakat setempat berharap agar janji perbaikan ini dapat diwujudkan dengan tindakan nyata.
Peningkatan kualitas pelayanan administrasi desa diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan warga, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat antara pemerintah desa dan masyarakat. (Herman)