TAKALAR, RBO – Bupati Takalar diduga gunakan jabatan untuk intimidasi ASN, sehingga para ASN bekerja tidak maksimal, dikarenakan barada dalam cengkraman yang menimbulkan ketakutan untuk melaksanakan tugas yang di emban oleh para ASN.
Beberapa contoh yang dianalogikan semisal dua desa yang tertunda pemilihannya, seperti desa Tamalate dan desa Sampulungan pada tahun 2021 yang lalu.
Banyak hal yang memalukan belum terekspos di media online maupun media cetak. Keganjalan keganjalan yang terjadi selama kepemimpinan sk-hd selama periode 2017-2022.
Antara lain indikasi Modin sebagai gratifikasi, lahan tukar guling antara kantor KUA Pattalassang yang di pindahkan ke tanah milik Pemkab Takalar yang berlokasi dijalan eks perumahan dinas Pemkab Takalar juga indakasi gratifikasi adanya pungutan terkait lahan pertanian menjadi lahan perumahan.
Salah satu sumber yang enggan namanya disebutkan mengatakan, untuk memuluskan suatu rencana mister (XX) yang pada waktu menjabat KPDP yang berinisial HHB meminta 1 sertifikat
“Namun setelah sertifikat selesai mister XX minta lagi satu sertifikat untuk mister X (01) dan semua terpenuhi,” ungkap sumber yang layak dipercaya keterangannya, Jumat (19/08/2022).
Sementara itu, dalam berita ini belum ada hasil konfirmasi dari Bupati Takalar. Dr. H Samsari Kitta. (Arsyad Sijaya)