Sumedang, RBO – Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan, S.H., S.I.K., memastikan berita mengenai penculikan Sembilan Anak SDN Pasirlaja dan SDN Sukanandur Kecamatan Rancakalong adalah berita Hoax atau Bohong, Jumat (20/01/2023).
Kapolres menegaskan, bahwa berita yang sempat menggegerkan warga Rancakalong, pada umumnya masyarakat Sumedang tersebut berawal dari status WhatsApp E.K (53) seorang warga Kecamatan Sumedang Utara memposting “waspada penculikan anak sekolah baru terjadi di SDN Sukanandur dan SDN Pasirlaja, 9 orang siswa SD dipaksa masuk mobil”.
Dari adanya Informasi tersebut, Kapolres Sumedang memerintahkan Polsek Rancakalong untuk melakukan pengecekan TKP dan memeriksa kebenaran berita tersebut, serta memeriksa beberapa orang yang sudah menyebarkan berita tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap E.K, dia menerangkan status WA tersebut dibuat secara spontan setelah mendapat informasi dan melihat foto himbauan tentang penculikan anak dari D.C (37) seorang warga Rancakalong, tanpa mengetahui secara langsung kebenaran dari berita tersebut.
Dari hasil pemeriksaan terhadap D.C didapat keterangan bahwa D.C mendapatkan informasi penculikan tersebut dari grup Whatsapp Kelas VI SDN Sukanandur dengan isi berita
“Assalamualaikum, pa punten pami uih kedah sasarengan, ulah nyalira-nyalira aya culik melang”, (kalau mau pulang harus sama-sama ,jangan sendiri-sendiri, kalau satu-satu takutnya ada yang menulis).
Kemudian tidak berselang lama D.C menghubungi E.K melalui telepon, dalam perbincangannya D.C bilang “nanti dulu Bah ini ada informasi di Whatsapp Kelas VI ada penculikan di SDN Sukanandur”.
Setelah menerima laporan adanya berita tentang penculikan anak SD di wilayah Rancakalong, Kapolres langsung memerintahkan Kapolsek Rancakalong untuk segera mengecek dan memastikan kebenaran dari berita tersebut.
“Berdasarkan pengecekan ke TKP dan konfirmasi dari Kepala Sekolah SDN Pasirlaja, bahwa sampai selesai kegiatan belajar mengajar, siswa dari SDN Pasirlaja dan SDN Sukanandur masih dalam keadaan lengkap dan tidak ada informasi baik dari orang tua murid maupun warga sekitar,” jelas Kapolres.
Untuk itu, setelah dilakukan pengecekan TKP dan pemeriksaan terhadap orang yang menyebarkan informasi tersebut, dapat dipastikan bahwa informasi mengenai Penculikan terhadap anak SDN Pasirlaja dan SDN Sukanandur Rancakalong merupakan berita Hoax atau Berita Bohong.
Kapolres Sumedang menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah untuk percaya maupun menyebarkan berita yang belum pasti akan kebenarannya.
“Karena akan menimbulkan kecemasan dan kegaduhan di masyarakat serta menyebarkan berita Hoax diatur dalam pasal pidana,” tegasnya.
Untuk E.K dan D.C sendiri setelah dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Rancakalong, perkara ini tidak dilanjutkan secara hukum, namun hanya membuat surat pernyataan dan video klarifikasi.
“Karena berdasarkan pemerikasaan disimpulkan berita tersebut timbul karena kesalahpahaman dan spontanitas,” tandas Kapolres. (Riks)