Pernyataan Siap Injak Al-Quran, Plt Bupati Bogor Didesak Segera Minta Maaf Kepada Seluruh Umat Islam

Bogor, RBO – Mengutip pernyataan dalam pemberitaan dari salah satu media online, beberapa hari lalu (Rabu, 22/2/2023) yang mengangkat hembusan Isu miring, yakni mengenai ada nya (jual beli jabatan dalam lingkungan Pemkab Bogor), yang membawa nama sang Plt Bupati, Iwan Setiawan.

“Kalau bicara urusan berjual beli jabatan, Saya bicaranya harus sambil injak Al-qur’an, Saya sendiri tidak tahu yang jualnya itu siapa, terus yang belinya juga siapa. Tapi, jika terbukti Saya menerima dan menikmatinya, Seribu Perak saja, Saya siap untuk injak Al-quran” (demikian kurang lebihnya yang diucapkan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan pada awak media tersebut: red).

Yang mana hal tersebut, kini menjadi trending topik yang panas, dibanyak kalangan di lingkungan masyarakat Kab dan Kota Bogor, hingga luar wilayah Bogor Raya. Tak ter kecuali di kalangan Jurnalis hingga para aktifis berbagai organisasi seperti DPD LIRA Bogor raya-Komunitas WAG U$$-FWBB dan lainnya.

Seperti dari Yogi Ariananda, Ketua dari Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (DPD Pem LIRA) Bogor raya, yang telah dengan tegas menyatakan. Bahwa pernyataan sang Plt Bupati itu sangat fatal serta memicu ragam spekulasi di semua kalangan warganya. Dan bisa bertendensi politik yang merugikan ke internal partai politiknya, tetapi bisa amat menguntungkan bagi rival rival politiknya.

Apalagi, tambah Yogi. “Hal itu keluar dari mulut Public Figur, sebagai pejabat pada birokrasi pemerintahannya, yang itu tengah dipimpinnya sekarang. Itu jelas akan ber akibat fatal, serta bumerang bagi posisi jabatan yang kini tengah disandangnya,” jelas Yogi.

“Padahal di sebelumnya hal tidak elok seperti itu, pernah dilakukan fartner kerjanya. Yakni mantan Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin yang keceplosan sebut wartawan Bodrex, tanpa diimbuhi kata oknum. Yang memicu kritik, hingga menjadi polemik ber kepanjangan dengan ragam pihak media massa. Karena ucapannya tersebut, sangat menyakiti hati dan harga diri para wartawan kala itu. Lalu sekarang penggantinya, ikut melakukan yang lebih parah lagi, karena yang disakitinya seluruh umat Islam.” tandas Yogi.

“Seharusnya mah, Plt Bupati Bogor langsung ambil sikap, meminta maaf pada warga masyarakat, terutama umat Islam yang ada di Bogor ini. Bahkan Saya menghimbau, agar masyarakat Kab/Kota Bogor, ke depannya jangan sampai asal memilih calon pemimpin di bogor ini, yang asal bicara tanpa mikir dulu dampaknya apalagi, jangan sampai didukung dan dipilih lah.” Pungkas Yogi.

Terpisah, Admin Ketua WAG Urang $unda $a’uyunan, Aa Asep Didi Sumantri, dengan tegas menyatakan. Bahwa apa yang dikatakan seorang apa pun predikat dan status sosial yang disandangnya di ranah pubkik, apalagi jika itu tentang suatu yang prinsipil, seperti Aqidah suatu agama yang menyangkut kitab suci agama yang dianutnya, hal itu tak bisa ditolelir dengan dalih apa pun, karena hal itu bersifat universal.

“Kalau menurut hemat Saya, Beliau wajib untuk sesegera mungkin mengklarifikasi hal tersebut di hadapan publik di wilayahnya dan sekaligus meminta maaf, permintaan maafnya itu yang terpenting jika menurut Saya. Meminta maaflah sungguh sungguh, dengan setulus tulusnya per mintaan maaf, dan tujukan permintaan maaf itu kepada seluruh umat Islam di dunia, tidak cukup di Bogor ini saja karena umat Islam itu tidak hanya di Bogor. Al-Qur’an itu kitab suci umat Islam, dunia – Akhirat berlakunya di jamin oleh Alloh SWT, berarti jelas itu bersifat universal,” tegas Aa Asep (sapaan karibnya).

Berbeda, Ketua dari Forum Wartawan Bogor Bersatu (FWBB), Iwan Borring, tegas pula menyatakan sikapnya. Bahwa jika menyangkut hal prinsipil, terutama tentang agama yang dianutnya, diri nya siap mempertaruhkan apapun untuk membelanya, bahkan dirinya pun rela mati dan tak kan mau mengalah dengan siapa pun. Seri saja tak mau apalagi kalah ucap nya.

“Jika demi membela agama Saya, sampai mati pun Saya siap. Karena ucapan dari Plt Bupati itu bukan cuma tidak pantas, tetapi juga terkesan tidak berahlaq, mengingat Al-Qur’an itu kitab suci umat Islam sedunia, berarti harus minta maaf kepada seluruh umat Islam didunia. Bahkan Saya minta pemrintah pusat untuk mencopot jabatan Plt Bupati tersebut atas ucapan nya tadi. Karena Saya yakin, warga masyarakat di Bogor pasti tak mau dipimpin oleh orang yang tak menghargai orang lain, apalagi yang tak mau menghargai kitab suci agama yang dianutnya juga, sebagai sesama muslim,” tandas Iwan Borring.

Sekedar mengingatkan juga agar diketahui, bahwa yang mengecam ucapan dari Plt Bupati Bogor tersebut, tidak hanya dari ketiga orang tadi, tapi dari beragam unsur lain di masyarakat. Diantaranya, Ketum Sekber Wartawan di Bogor Barat (Deli Hanapi), Seniman Wayang Bambu (Ki Dalang Drajat), Aktifis Bogor Raya (Ahmad Rohani), Para Habib dan tokoh alim ulama yang dipimpin Habib Mahdi, pakar hukum senior (Adang Waluya), Tokoh masyarakat Bogor Barat (Apih Iskandar/Oscar) dan berbagai elemen warga masyarakat di Bogor, yang tak dapat disebut satu persatu semua di berita ini. (Tim Redaksi Reformasi Bangsa-Bogor Raya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *