KAB. BANDUNG, RBO – Bupati Bandung Dadang Supriatna turut memberikan apresiasi dilaksanakannya pembangunan Raudhatul Athfal (RA) Baburoyan yang diresmikannya di Desa Bojong Malaka Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Minggu (18/8/2024).
Di lingkungan Raudhatul Athfal Baburoyan ini juga terdapat Sanggar Anak Yatim dan Pondok Tahfidz Jamaah Persis Bojong Malaka, yang turut diresmikan pula oleh Bupati Bandung.
“Dengan diresmikannya Raudhatul Athfal Baburoyan Royan, Sanggar Anak Yatim dan Pondok Tahfidz ini berharap bisa melahirkan anak-anak yang tentunya menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlakul karimah,” harap Bupati Dadang dalam keterangannya.
Bupati Bandung juga mengucapkan terima kasih kepada pemilik lahan yang sudah mewakafkannya, sehingga lahan tersebut sudah resmi milik Raudhatul Athfal Baburoyan, Sanggar Anak Yatim dan Pondok Tahfidz Jamaah Persis Bojong Malaka.
Dadang Supriatna berharap kebaikannya dari sejumlah pihak itu dicatat sebagai amal ibadah karena semua makhluk hidup pasti akan mengalami kematian.
“Maka dalam keterangan, siapa pun yang sudah meninggal putus segala perkaranya, kecuali tiga perkara ini. Pertama shodaqoh jariah, kedua ilmu yang bermanfaat dan ketiga memiliki anak soleh dan solehah,” tuturnya.
“Melihat dari keterangan itu, baik yang menjual tanah, maupun yang mewakafkan termasuk yang membantu dalam pembangunan serta yang mengajak maupun panitia dan masyarakat Desa Bojong Malaka, saya yakin pahalanya akan terus mengalir sampai ke akhirat nanti,” imbuh Bupati Bedas ini.
Bupati Dadang mengajak kepada masyarakat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Sebab, lanjutnya, hakekat hidup di dunia itu, mengembara dan melaksanakan ujian dari Allah SWT untuk mendapatkan bekal di akhirat nanti.
“Muda-mudahan, semuanya yang sudah berkiprah dalam pembangunan Raudhatul Athfal Baburoyan, Sanggar Anak Yatim dan Pondok Tahfidz ini mendapatkan pahala dan dicatat oleh Allah SWT sebagai amal ibadah dan terus mengalir sampai ke akhirat kelak,” katanya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengajak semua pihak wajib bersyukur kepada Allah SWT, atas nikmat iman, nikmah islam, nikmat ikhsan.
“Keimanan itu keyakinan dalam dirinya,” katanya.
Di hadapan sejumlah pihak yang hadir, Kang DS menyampaikan bahwa 13 program prioritas sudah berjalan dan sudah terealisasi.
“Terutama niat saya memuliakan ulama, di antaranya memberikan insentif untuk guru ngaji se-Kabupaten Bandung,” sebutnya.
Ia mengatakan tegaknya suatu daerah atau negara berada di empat golongan. Pertama, ilmunya para ulama. Makanya, Kang DS memberikan perhatian kepada para ulama melalui program insentif guru ngaji.
Kedua, adilnya para pemimpin. Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini minta doa kepada masyarakat, semoga dirinya menjadi pemimpin yang adil.
“Kepala rumah tangga juga harus adil,” kata Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung ini.
Ketiga, berehannya para agnia atau orang-orang kaya yang dermawan. Di antaranya, orang yang sudah memberikan sedekah dan membeli tanah untuk pengadaan wakaf dan pembangunan tempat kegiataan keagamaan tersebut.
Keempat, doanya fakir miskin. Ia pun merasa yakin bahwa kegiataan pemberian santunan kepada anak yatim piatu, tidak khawatir uang atau harta akan habis.
Kang DS memberikan santunan kepada anak yatim itu sejak dirinya masih menjabat kepala desa. Bahkan setiap 1 Muharam pada setiap tahunnya, Kang DS secara rutin memberikan bantuan kain kafan. Sewaktu masih menjabat kepala desa, kain kafan itu untuk satu desa, namun sekarang diberikan kepada semua desa se-Kabupaten Bandung setelah menjabat Bupati Bandung.
“Memberikan bantuan kain kafan sudah berjalan 24 tahun, sejak masih menjabat kepala desa sampai sekarang jadi Bupati Bandung. Pemberian kain kafan itu insya Allah secara bertahap ke masing-masing desa di Kabupaten Bandung,” katanya.
Kang DS mengungkapkan kenikmatan dari Allah SWT itu tidak bisa dilihat secara lahiriah. “Janji Allah dirasakan dengan keimanan. Nikmanya kasih sayang Allah SWT, dan nikmanya kita beragama Islam. Nabi Muhammad SAW diturunkan ke dunia oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak. Nabi Muhammad SAW diberikan kelebihan dan diberikan mukjizat oleh Allah SWT yaitu Al-Qur’an,” tuturnya.
Makanya, Kang DS membuat buku kajian Al-Qur’an yang dikolaborasi dengan pendidikan Pancasila, UUD 1945 dan budaya Sunda.
“Ternyata setelah saya gali, kalimat Bedas ada 28 kalimat di dalam Al-Quran,” katanya.
Ia menyatakan sudah launching 7 buku dan berharap dapat memberikan manfaat untuk masyarakat. “Ternyata Pancasila dan UUD 1945 dan bahasa Sunda implementasi dari Al-Qur’an. Al-Qur’an tidak bisa dirubah oleh manusia,” katanya. (Herman)