
Insiden di Ruang Bamus, Bakri Sewang Tuding Ketua DPRD Takalar
TAKALAR, RB.Online – Rapat pembentukan panitia khusus (Pansus) LKPJ dianggap tidak memenuhi unsur versi Hajja Erni Halera wakil ketua ll, karna tidak memegang SK oleh tiga unsur pimpinan ketua komisi yang dilaksanakan oleh haji Erni dari fraksi PAN.
Lantaran itu, dinilai dianggap perlu pengkajian ulang karena masih ada anggota yang belum masuk pansus.
Sehingga ketua DPRD, Darwis Sijaya sepulang dari Jakarta bersama ketua Indonesia hebat, DPC PDI-P dalam kunjungan kerja, ketua DPRD, kembali menjadwalkan pada tanggal 03/05 untuk undang kembali anggota DPRD yang bergabung dalam pembentukan anggota pansus.
Andi Ellang ditunjuk oleh Ketua DPRD sebagai wakil ketua pansus LKPJ Bupati Takalar, namun disanggah dan dibantah keras oleh Johan Nojeng dan Bakri Sewang yang akhirnya terjadi aduh argumen diruang Bamus, sehingga ketiganya hilang kendali dan saling menyerang dua lawan satu.
Pada saat kejadian, emosi ketiganya tidak terkendalikan sehingga membuat ruang Bamus berantakan, untuk membela diri dari amukan keduanya, Ellang sapaan akrabnya. Mengambil double stik miliknya yang tersimpan.
Ellang melakukan pertahanan dengan memakai doble stik agar mereka tidak menyerangnya, namun apa hendak dikata keduanya terus menyerang dan memaksa Andi Ellang memakai jurus andalannya dengan dobel stik.
Akhirnya kedua. Anggota DPRD Takalar tumbang dengan permainan dobel stik ala Bruce Lee, JN mendapat luka di kepala dengan enam jahitan dan satu jahitan pada lengan kirinya, sementara Bakri Sewang hanya memar di bagian lengan dan luka ringan.
Kronologis kejadian memalukan itu, saat ketua DPRD Takalar, Muhammad Darwis Sijaya bersama ketua fraksi Takalar hebat, H.A.Noer Zaelan sedang tugas dinas ke jakarta baru-baru.
Dibelakang kata sumber oleh 7 orang anggota dewan masing-masing ; H. Mukhtar Maluddin Golkar, Hairil Anwar PKS, H.Ahmad Sija Gerindra, Darmawati Nasdem, Bakri Sewang PAN dan Johan Nojeng PBB dipimpin wakil ketua II, Hj.Erni melaksanakan rapat pembentukan panitia khusus (pansus) laporan keterangan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas Bupati Takalar tahun 2021
Dalam rapat, menetapkan H.Muchtar Maluddin sebagai ketua dan Bakri Sewang sebagai wakil ketua. Oleh karena itu merasa diri pantas terlibat dalam pansus tersebut tetapi seakan dilecehkan membuat A.Ellan minta rapat diulangi.
Hasilnya, pada Senin (03/05) atas restu ketua DPRD Muhammad Darwis Sijaya, rapat pembentukan panitia khusus (pansus) diulangi tanpa membatalkan keputusan sebelumnya.
Ketua DPRD, Darwis Sijaya baru-baru ini mengatakan, bahwa sebenarnya pansus LKPJ bupati sudah dibentuk beberapa hari lalu, sewaktu dia masih di Jakarta. Pembetukan tersebut dipimpin wakil ketua Hj Erni, kesannya terburu buru tanpa menunggu kehadiran ketua DPRD Darwis sijaya.
“Namun beberapa anggota DPRD mengusulkan untuk menjadwal ulang pembentukan panitia khusus LKPJ bupati. Dengan niat baik dan suci saya menjadwalkan Senin )03/05) dengan harapan bisa menyatukan pendapat dan bisa mengakomodir teman-teman yang belum masuk struktur kepanitian tersebut,” ungkap Ketua DPRD Takalar.
Tetapi lanjut Darwis, dalam pertemuan tersebut berkembang usulan untuk ada perubahan struktur berikut rapat berjalan dengan baik sebagaimana rapat-rapat sebelumnya. Dalam usulan tersebut, H.Muchtar Maluddin tetap sebagai ketua, kecuali posisi wakil ketua berubah yang tadinya Bakri Sewang menjadi H.A.Noer Zaelan atas usul beberapa anggota DPRD.
Dari situlah terjadi perdebatan sengit hingga menimbulkan adu argumen dan mengakibatkan pertarungan sesama anggota pansus. Menurut Darwis itu, hal biasa dalam rapat, ada perbedaan pendapat dan rapat tersebut tidak bisa disalahkan dan keduanya tidak menghargai keputusan ketua DPRD Darwis sijaya sebagai pimpinan rapat.
“Pada hakikatnya, setiap keputusan terkadang tidak dapat memuaskan semua peserta rapat, akan tetapi kalau itu sudah menjadi keputusan, maka sepatutnya di sepakati,” pungkas Darwis. (Arsyad Sijaya).
Average Rating