Tasikmalaya, RBO – Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPP) Kota Tasikmalaya kedepannya akan intens mengarahkan kelompok untuk mendalami cara pengolahan komoditas produksinya.
Kabid Peternakan DKPP H Cecep Kustiawan SP, MP mengatakan, lahan di Kota Tasikmalaya lambat laun akan menyempit, karena itu dinas harus memikirkan langkah kedepan untuk kesejahteraan para kelompok dalam mengolah hasil ternak.
Saat ini kaya Cecep, para kelompok sudah mulai memproduksi sendiri komoditinya untuk dipasarkan keluar, sebagai cara menciptakan Wirausaha baru di Kota Tasikmalaya.
“Salah satu contohnya pengolahan daging hingga menjadi abon, telur asin juga hasil perahan susu kambing, kini tersedia fasilitas pengemasan di wilayah Cijerukgirang Kelurahan Cibeuti Kecamatan Kawalu,” terang Cecep diruang kerjanya, Rabu (29/11/2023).
Namun, jauh hari DKPP Kota Tasikmalaya mulai getol melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) kepada kelompok tani dengan menggandeng Dinas KUKM Perindag.
“Kita juga jangan hanya mengarahkan, tapi berikan fasilitas, pembinaan, cara teknis marketing digital sehingga setiap program terus bergulir dan berkesinambungan,” harapnya.
Tahun ini terang Cecep, APBD Kota Tasikmalaya sedang defisit, sehingga minim bantuan untuk kelompok, namun pihaknya berkerjasama dengan dewan dalam pokok pikiran (Pokir) untuk mengakomodir bantuan kepada peternak.
Tahun ini, dari APBD Kota Tasikmalaya ada bantuan 20 ekor sapi dan itik untuk sebanyak 500 ekor. Adapun, untuk bantuan ras ayam petelur hanya untuk satu kelompok di kecamatan Bungursari.
Sementara lanjut Cecep, kebutuhan 40 ekor daging sapi di Kota Tasikmalaya masih tertutupi karena ada PT Lintas Nusa selaku importir, sisanya 20 persen dari peternak lokal.
“Namun, kami akui produksi telur dari peternak belum mencukupi kebutuhan 13 ton per hari konsumsi di Kota Tasikmalaya. Dari peternak hanya sekitar 3 ton, sisanya dipasok daerah luar,” tandas Cecep. (Yoga)