Ikut Hitungan Muhammadiyah, Warga Desa Lentu Gelar Shalat Idul Adha 1443 Hijriyah  

0 0
Read Time:1 Minute, 33 Second

JENEPONTO, RBO – Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1443 Desa Lentu Kecamatan Bontoramba kabupaten Jeneponto lebih awal ikut perhitungan Muhammadyiah yang bertempat dilapangan bola mini Paranga, Sabtu (08/07/2022).

Turut hadir dalam pelaksanaan idul-adha Sirajuddin kepala desa Lentu beserta seluruh jajaran aparatnya dan ratusan jamaah hadir yang merayakan.

Adapun pembaca khutbah dari staff KUA kecamatan Bontoramba kabupaten Jeneponto, Ustadz Syafaruddin dg Liwang.

Pidato seragam Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dibacakan oleh Kades Lentu Sirajuddin mengungkap persoalan isu daerah Jeneponto yang keluar dari status daerah tertinggal.

“Kita patut bersyukur, bahwa sejak akhir tahun 2019, kabupaten Jeneponto telah dinyatakan keluar dari status daerah tertinggal,” ungkap Bupati Jeneponto.

Hal itu, berdasarkan keputusan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi no.79 tahun 2019 tentang penetapan kabupaten daerah tertinggal yang terentaskan tahun 2015-2019.

Sementara, pertumbuhan ekonomi kabupaten Jeneponto pada tahun 2021menunjukkan trend positif pada angka 5,40% atau berada diurutan ke 9 dari 24 kabupaten/kota di Sulsel.

“Itu artinya bahwa daerah kita ini telah tumbuh berkembang sejajar dengan daerah lainnya,” jelasnya.

Lanjut Bupati, diungkapkan isu kemiskinan yang dimuat disalah satu media, pada 14,28% mengacu pada indikator jumlah penerima bantuan sosial, patut disikapi dengan bijak. Karena program bantuan sosial merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi nasional.

“Karena itu ,jumlah sasaran penerima akan kita tinjau bersama dengan melakukan validasi data, terhadap warga yang tidak layak untuk menerima program Bansos ini agar ikhlas untuk dikeluarkan.

“Hal ini sebagai upaya untuk mengukur program pengetasan kemiskinan yang terus yang terus kita lakukan, dimana 5 tahun terakhir,angka kemiskinan terus mengalami trend penurunan,” imbuhnya.

Menurut Bupati, masih banyak hal yang harus dikerjakan bersama, karena itu, mari terus bahu membahu, membangun semangat kerja dan harmonisasi hingga berbagai program pembangunan dapat terselenggara dengan baik.

“Ciptakan terus suasana yang kondusif aman patut kita pelihara dengan menjaga tatanan sosial yang dilandasi oleh nilai-nilai kearifan lokal sebagai elemen penting dan mendasar,” pungkasnya. (Mahmud Sewang).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *