Farmer Field Day Unwim, Dukung Petani Tembakau Sumedang untuk Bangkit
Sumedang, RBO -Para petani tembakau di Sumedang mendapat suntikan semangat baru melalui kegiatan Farmer Field Day Budidaya Tembakau yang digelar di Kebun Universitas Winaya Mukti (Unwim) Kampus Tanjungsari, Senin (30/6/2025).
Acara dihadiri Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila, perwakilan unsur Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, civitas akademika Unwim, para penyuluh, dan petani tembakau.
Kegiatan ini menjadi momentum penting memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat petani.
Melalui kegiatan ini, UNWIM bersama Pemkab Sumedang menegaskan komitmennya untuk menjaga Sumedang tetap menjadi salah satu sentra tembakau yang mampu bertahan di tengah tantangan harga yang fluktuatif.
Kolaborasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung terwujudnya kemandirian pangan nasional.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila menyoroti anjloknya harga tembakau yang memukul petani sehingga perlu ada kebijakan nyata agar petani tidak semakin terpuruk.
“Hari ini kita berkumpul di Unwim bersama Dinas Pertanian, para dosen, pelaku usaha, dan para petani. Harga tembakau memang sedang _drop_. Ini jadi tantangan bersama. Pemerintah akan berupaya memberikan sentuhan kebijakan agar petani dan pelaku usaha tetap berdaya,” kata Fajar.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi akademisi, pemerintah dan masyarakat agar Sumedang memiliki ketahanan pangan yang kuat. Selain itu, optimalisasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) diharapkan dapat mendorong pembangunan infrastruktur di Sumedang.
“Untuk jalan kabupaten, kita upayakan melalui optimalisasi pajak dari pelaku usaha. Mohon doa agar hingga 2027 infrastruktur jalan di Sumedang bisa semakin baik,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Unwim Eli Rismalia mengungkapkan rasa bangga karena Unwim kembali dipercaya menjadi ruang belajar bersama bagi masyarakat tani.
“Unwim membuka diri seluas-luasnya untuk berbagi pengetahuan. Pengetahuan tidak hanya didapat di bangku kuliah, tetapi juga dari pengalaman para petani. Di lahan seluas 7 hektare ini, kami akan membangun _show window_ tembakau. Bersama Pak Kades, setiap tahun kami akan menanam tembakau, salah satu komoditas kebanggaan Indonesia,” tuturnya.
Eli juga mengingatkan bahwa sejarah Indonesia sebagai negeri agraris harus dijaga bersama karena menurutnya, ketahanan pangan menjadi salah satu kunci untuk menjaga keutuhan NKRI, sejalan dengan visi besar pemerintah pusat.
Di akhir sambutannya, Eli berharap dukungan pemerintah daerah agar Unwim dapat mengembangkan sarana penunjang, seperti _green house_ , untuk mendukung kualitas pendidikan pertanian di Sumedang.
“Bangunan ini sudah berusia 100 tahun. Kami tidak bisa seperti Sangkuriang yang tiba-tiba membuat semuanya megah. Kami membangun perlahan, tetapi pasti. Kami mengajak orang tua di Sumedang untuk mempercayakan putra-putrinya belajar di Fakultas Pertanian Unwim. Kami siap mendukung penuh generasi penerus,” katanya. (Nbbn)