Diduga Rendah Kualitas, Proyek Betonisasi Ruas Jalan Cibalung-Maseng Alami Keretakan Masiv

BOGOR, RBO – Proyek peningkatan di ruas jalan Raya Cibalung- Maseng Kec Cijeruk Kab Bogor, diduga gunakan material rigid/betonisasi rendah kualitas.

Dugaan tersebut muncul, karena disaat pengerjaannya itu masih berjalan saja, rigid di badan jalannya sudah alami keretakan di mana mana.

Nyaris sepanjang ruas jalan yang sudah dilaku kan betonisasi tadi telah alami keretakan, dengan jenis keretakan beragam bukan lagi retak rambut, melainkan retakan lebar asimetris/tak beraturan, baik diposisi badan jalannya maupun posisi bahu jalannya, retakan masiv  terjadi.

Dalam pantauan media ini, di hari Selasa (2/8/2022) kemarin. Proyek restrukturisasi pada ruas jalan tersebut dilaksanakan CV. Haskar Persada dengan Konsultan pengawas PT Bina Index Consult.

Adapun jenis programnya adalah Penyelenggaraan Jalan Kabupaten-Kota, dengan Sub kegiatan pekerjaan Peningkatan Jalan Raya Cihideung-Maseng, Kec Cijeruk Kab Bogor, untuk memperlancar Pergerakan Barang dan Jasa dengan nilai kontrak nya Rp. 1.972.950.800, nomor SPMK 620/A.046.08.0239/Ting-JLN.PPJJ.2/SPMK/DPUPR/09 Juni 2022. Durasi pelaksana annya 150 hari kalender.

Berdasarkan info dari AP salah seorang warga di sekitar lokasi proyek itu, Media RBO dan tim langsung tindak lanjuti ke lapangan, dan informasi terbukti benar adanya terkait retakan di beberapa titik betonisasi ruas jalan tersebut.

Menurut AP, pekerjaan proyek tersebut sudah dimulai sekitar sebulan lalu. Kondisi hasilnya itu yang ironis, karena jalan yang pengerjaan proyek nya saja masih berjalan, tapi telah alami retakan disana sini.

“Setahu kita disini Pak, proyek ini kan sudah berjalan sekitaran sebulan lah, masih lama durasi waktunya emang, tetapi Bapak lihat sendiri kan, rusak retakannya di sana sini, itu ironis Pak,” ungkapnya.

AP, juga beberapa lainnya menambahkan, pada proyek yang dibiayai dari APBD Kab Bogor, hampir sebesar dua milyaran rupiah itu mereka fikir akan bagus kualitas hasil pekerjaan nya, sesuai harapan dari mereka.

Menjadi ironis, karena pekerjaannya itu saja masih berproses di lapangan, tapi sudah terjadi rusak retak separah itu. Pada intinya warga merasa kecewa, karena jalan yang diharap dapat mereka banggakan, tapi faktanya dari awal mulai saja sudah seperti itu.

Saat tim RBO mencoba konfirmasikan hal itu ke mandor proyek, Sukardi, membenarkan kondisi di proyek yang kini tengah ditanganinya tersebut. Masih menurutnya juga, pihak pelaksana proyek itu sudah mengatasinya dengan “pengeleman” di semua titik posisi retak.

Namun saat tim tanyakan perihal mekanisme juga teknis pelaksanaan saat pengecorannya itu, hingga memicu retakan sebanyak itu, dirinya tak memberikan penjelasan sedikit pun pada tim RBO saat itu.

Begitu pun saat pihak RBO mencoba konfirmasikan hal tersebut kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan Jembatan Wilayah 3 Ciomas-PUPR Kab Bogor, via pesan ke WhatsApp pribadinya, Andri Wistianto, Selasa (2/8/2022). Hanya mau memberi jawaban amat singkat.

“Tenang…yang kita bayar ya yang sesuai yang terpasang,” jawabnya singkat.

Pada dasar prinsipnya warga hanya mengharap ke pihak Pemkab Bogor, juga Dinas PUPR, segera tinjau lokasi proyek agar menyaksikan langsung dilokasi.

Setelah itu mau menegur hingga berikan sanksi tegas pada pihak pelaksana proyeknya itu, agar tak main main atau asal asalan melaksana kan tanggungjawabnya itu, sebagai amanat dari Pemerintah dan Rakyat. (Asep Didi/Tim Investigasi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *