Didepan Demonstran, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Jelaskan Penyebab PHK di KIBA

0 0
Read Time:2 Minute, 7 Second

BANTAENG, RBO – Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy menemui langsung para demonstran yang mengatas namakan diri Solidaritas Helm Kuning KIBA, di Kantor Bupati Bantaeng, Jumat, 2 Mei 2025.

Kepala daerah yang akrab disapa Uji Nurdin ini,berinisiatif mengajak massa demonstran yang berjumlah puluhan itu duduk bersila bersama di halaman kantor Bupati mendengarkan tuntutan yang mereka sampaikan

Menanggapi tuntutan demonstran,Uji Nurdin mengatakan,dirinya juga tidak ingin pihak Perusahaan di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya

Namun informasi dari perusahaan menyebut, industri smelter nikel saat ini mengalami penurunan produksi.sehingga dilakukan PHK . Jelas Bupati yang menyandang gelar sarjana informasi itu

Dia mengaku”Jauh sebelumnya,dirinya sudah pernah melakukan pemanggilan terhadap direksi PT Huadi guna mengklarifikasi terkait PHK Ini,

Dari klarifikasi itu terungkap, rupanya bulan lalu pihak perusahaan berencana akan melakukan PHK hingga 200 orang,dengan alasan efisiensi karena harga nikel anjlok.

Hanya saja,kata Uji Nurdin, Pemerintah Bantaeng punya keterbatasan untuk mengintervensi,jadi kami hanya bisa menahan, sehingga PHK kemarin tidak sebanyak itu,” ungkap Uji Nurdin.

Uji Nurdin menjelaskan,Dampak penurunan harga nikel juga dirasakan oleh pemerintah, jadi tidak hanya merugikan para karyawan,melainkan hal itu juga dialami pemerintah daerah.

“Ya, Kami pun ikut merasakan, sebab semakin sedikit karyawan yang dipekerjakan, tentu semakin sedikit produksi, sehingga retribusi daerah ikut menurun.”Jadi ini bukan hanya keresahan teman-teman,Kami selaku Pemerintah kabupaten Bantaeng juga ikut merasakan,” terangnya.

Dengan anjloknya harga nikel dipasaran dunia, kita berharap tidak mengancam aktivitas lima perusahaan yang beroperasi di KIBA. Sebagaimana dialami daerah lain,perusahaan smelter berhenti beroperasi pada akhirnya menimbulkan kerugian lebih besar,tutur Uji Nurdin

“Di Morowali misalnya,sebut Uji Nurdin,” Ada satu perusahaan yang memiliki 34 tungku yang tidak berproduksi lagi alias tutup total.yang terjadi bukan PHK, tapi memang pabriknya yang tutup.

Di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA),tersisa 7 tungku beroperasi dari 10 tungku milik perusahaan,jadi 3 tungku lainnya tidak lagi beroperasi,tapi Kita tidak bisa apa-apa,karena kondisi harga nikel anjlok,” ungkapnya.

Sementara salah satu peserta aksi Junedi Ham mengatakan, aksi ini lahir dari keprihatinan mendalam atas kondisi kerja yang jauh dari kata layak, pelanggaran hak-hak dasar pekerja, dan praktik-praktik diskriminatif yang dilakukan pihak perusahaan terhadap para buruh di Kawasan Industri Bantaeng.

Oleh karena itu, “Kami menuntut pemenuhan hak-hak dasar pekerja sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kewajiban hukum yang harus ditegakkan oleh setiap perusahaan,” Tegas Junaedi .

“Melalui aksi ini kami juga menegaskan bahwa perjuangan untuk keadilan bukan hanya milik satu kelompok, melainkan kepentingan bersama untuk menciptakan tempat kerja yang adil, manusiawi, dan bermartabat,” pungkasnya. (ALI)

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *