Desa Banyuanyara Realisasikan 10 Unit Jamban Keluarga di Lima Lokasi

TAKALAR, RB – Toilet umum menjadi salah satu fasilitas vital di ruang publik. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan toilet umum, menjadi salah satu faktor penyebab ketidak nyamanan menggunakan toilet umum.

Hingga saat ini beragam fasilitas sanitasi di ruang publik yang belum memadai bahkan cenderung menjadi sumber penyebaran berbagai penyakit.

Sebagai salah satu indikator kualitas hidup masyarakat, akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai masih menjadi persoalan di Indonesia.

Data Direktorat Permukiman dan Perumahan Bappenas tahun 2012 menunjukkan akses untuk sanitasi baru menjangkau 58,8 persen penduduk Indonesia. Artinya, Lebih dari 40 persen penduduk belum mendapatkan fasilitas sanitasi yang memadai.

Toilet adalah salah satu fasilitas sanitasi dasar yang menjadi kebutuhan vital masyarakat. World Economic Forum pada 2014 juga memberi nilai 40 dari skala 100 untuk kualitas toilet di Indonesia.

Demikian juga Asosiasi Toilet Indonesia menyebutkan, 63 juta orang masih terbiasa buang hajat di tempat terbuka karena tidak memiliki akses ke fasililitas sanitasi dasar.

Dengan memanfaatkan Dana Desa (DD), Desa Banyuanyara baru-baru ini berhasil melaksanakan pembangunan WC Umum di 5 (lima) titik. Dusun Pakalli adalah merupakan titik lokasi dilaksanakannya pembuatan WC Umum dengan ukuran 1,5 x 1,5 x 2 meter tersebut.

Pembuatan WC Umum yang dilaksanakan dengan menggunakan seng spandek serta lantai menggunakan kramik tersebut menelan anggaran Rp 9,2 juta setiap unit WC. Sanitasi Umum ini juga dilengkapi dengan saluran pembuangan serta septic tank.

Sebagaimana disampaikan Plt Kepala Desa Banyuanyara, Bohari Kulle, Toilet (WC) Umum sebanyak 10 unit yang telah dilaksanakan tersebut tersebar 5 titik lokasi, yakni Dusun Pakalli, Dusun Kampung Beru, Dusun Banyuanyara, Dusun Kunjung, Dusun Tamajannang, serta Dusun Bungung Barania.

Plt Kepala Desa Banyuanyara, Bohari Kulle. saat dihubungi melalui telpon genggamnya menjelaskan bahwa pembuatan WC Umum yang telah dilakukan oleh pihaknya berjumlah 10 unit yang tersebar di 5 titik lokasi.

“Biaya pembuatan Jamban tersebut memakan biaya Rp 9,2 juta per unit dan dibiayai dengan menggunakan dana yang bersumber dari Dana Desa (DD),” kata Bohari Kulle.

Saat dihubungi di tempat terpisah, Bendahara Desa, Nursita membenarkan besaran biaya Rp 9,2 juta yang dialokasikan terhadap pembuatan tiap unit WC yang berada di 5 (lima) lokasi tersebut.

Plt Kepala Desa, Bohari Kulle mengatakan, dengan dilaksanakannya pembuatan 10 unit WC Umum di 5 (lima) lokasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan warga terhadap sanitasi umum.

“Dengan kehadiran 10 unit sanitasi umum tersebut, diharapkan agar warga sekitar dapat menjaga kebersihan dengan tidak buang hajat sembarangan. Pengguna sanitasi umum juga diharapkan dapat memelihara serta menjaga sarana tersebut agar tetap bersih,” imbuhnya.

Dijelaskan Plt Kepala Desa, pembuatan 5 unit jamban umum di Dusun Bungung Barania adalah berdasarkan kebutuhan warga sekitar dengan didasari data dari Dinas Kesehatan. (Arsyad Sijaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *