SUMEDANG, RB – Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia dan panas bumi menjadi salah satu dari tulang punggung penyuplai energi nasional di masa depan.
Potensi panas bumi di Indonesia tersebar membentuk jalur gunung api, termasuk Gunung Tampomas di Kabupaten Sumedang yang berpotensi besar dikembangkan sebagai pembangkit Lllistrik tenaga panas bumi (PLTP).
Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Harris pada acara sosialisasi Program Eksplorasi Panas Bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi Gunung Tampomas yang dihadiri Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir di Sapphire City Park Sumedang, Kamis (04/03/2021).
“Akuisisi data atau survei permukaan panas bumi di wilayah Gunung Tampomas dalam rangka pembangunan PLTP Tampomas merupakan bagian dari percepatan pengembangan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia,” ucap Harris.
Harris menjelaskan lebih lanjut “berdasarkan hasil studi Badan Geologi, wilayah Gunung Tampomas memiliki sumber daya panas bumi sebesar 100 Mega Watt (MW) dengan rencana pengembangan sebesar 55 MW.
“Pelaksanaan program Wilayah Kerja Pertambangan Tampomas sendiri akan dilakukan pada Tahun 2021 dan 2022 meliputi kegiatan sosialisasi, koordinasi hingga pengurusan perizinan seperti Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) – Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA), izin lokasi dan sebagainya,” ungkapnya.
Harris menyebutkan, program ekplorasi panas bumi oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya panas bumi dengan mengembangkannya menjadi sumber energi listrik.
“Ini tentunya merupakan upaya positif dari pemerintah guna mendukung ketersedian energi yang berasal dari panas bumi,” jelas Harris
Ditambahkan Harris, Direktorat Jenderal EBTKE terus mendorong pemanfaatan energi bersih, salah satunya energi yang berasal dari PLTP.
“Di samping itu, keberadaan PLTP ini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Kira-kira satu PLTP bisa menampung 400 orang mulai dari proses buka lahan, eksplorasi sampai ekploitasi dan pengembangan,” ucap Harris.
Tentunya kami sangat membutuhkan sinergi dari semua pihak, terutama dari Pemprov, Pemkab, DPRD dan yang lainnya untuk melihat proyek ini sebagai kepentingan bersama,” tambahnya.
Bupati Dony Ahmad Munir dalam sambutanya menyebutkan, sosialisasi tersebut menjadi ikhtiar untuk mengakselarasikan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi.
“Saya berharap sosialisasi ini bisa diikuti sebaik-baiknya oleh para peserta sehingga tahu dan paham akan pentingnya pengembangan panas bumi ini serta menumbuhkan kesadaran kita untuk menjadi bagian yang mensosialisasikannya kepada masyarakat,” ujarnya
Bupati optimistis kehadiran PLTP akan memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
“Saya harap proyek ini ada akselerasi seiring mulai dilaksanakannya sosialisasi kepada masyarakat. Segera identifikasi permasalahan dan solusinya,” katanya.
Pemkab Sumedang sendiri berkomitmen terus mendorong pemanfaatan EBT untuk mencapai target yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebesar 23% pada Tahun 2025.
“Saya yakin dengan konsolidasi birokrasi dan mobilisasi modal sosial masyarakat, masalah-masalah di lapangan akan teratasi dengan baik,” tandasnya. (Riks)