Brutal, Wartawan di Bogor jadi Korban Pemukulan saat Liputan di SDN Parakantiga
BOGOR, RB.Online – Tindakan anarkis tanpa alasan yang jelas, terjadi dan menimpa tiga orang jurnalist di wilayah Barat Kab Bogor, kemarin, hari Selasa (21/06/2022).
Insiden itu, dilakukan beberapa orang oknum Komite Sekolah, di SDN Parakantiga Kec. Cigudeg saat perhelatan acara “SAMENAN” atau kenaikan kelas dari para peserta didik di sekolah tersebut.
Dari keterangan para saksi di lokasi kejadian, didapat informasi serta kronologisnya, disaat melaksanakan liputan, ketiga jurnalis tetap menjalankan tugasnya itu dengan sebaik baiknya, sesuai tupoksi mereka di lapangan.
Namun ketika ketiganya usai melakukan liputan dan hendak pamit, saat mencari serta menanyakan keberadaan Kepsek, pada beberapa orang di seputaran ruang Kepsek dan Guru di sekolah itu.
Lalu, tanpa alasan yang jelas, tiba tiba saja beberapa orang yang ditanyai ketiga Jurnalist tersebut melakukan tindak brutal dan anarkis pada ketiganya. Berupa pengeroyokan spontan yang diduga seolah telah dikomandoi.
Diketahui bersama, dari ketiga korban serta beberapa orang saksi di Mapolsek Cigudeg, pada Rabu (22/06/2022). Dari ketiga jurnalis tersebut, hadir seorang diantaranya sebagai saksi sekaligus korban pengeroyokan hingga pemukulan, yakni Dayat (wartawan Pena News).
Dirinya menyampaikan, bahwa apa yang telah menimpanya juga kedua temannya, berawal dari penolakan pihak komite sekolah tersebut, untuk dikonfirmasikan tentang “kegiatan samenan” nya itu, namun saat ditanyai alasan penolakannya itu, dari situlah tiba tiba aksi brutalnya mereka mulai, tanpa diketahui siapa yang memulainya dan mengomandoi aksinya.
“Karena kejadiannya itu begitu tiba tiba serta serentak, saya dan dua teman lainnya jelas jadi panik, dan tidak sempat melakukan bela diri, apalagi lakukan perlawanan Bang,” tuturnya terbata bata, menahankan sakit di sekujur tubuhnya.
Menyikapi kejadian tersebut, Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) DPD Bogor, Nurdin alias Brodin menegaskan. Dia mengutuk keras pelaku pengeroyokan tersebut.
Nurdin meminta pihak APH di wilayah untuk segera mengusut dan memberi kan sanksi hukum tegas para pelaku, memproses hukum kan para pelaku sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Saya mengecam dan mengutuk keras pelaku pengeroyokan dan pemukulan terhadap tiga orang jurnalis Kita, yakni Buchari, Deni dan Dayat. Yang terjadi di lokasi SDN Parakan Tiga Cigudeg tersebut, yang menurut ketiganya telah dilakukan oleh pengurus atau anggota Komite di sekolah tersebut,” tegas Brodin.
Dirinya menambahkan, ketiga wartawan itu dikeroyok serta dipukuli beramai ramai, hingga ketiganya pun berdarah darah. Dan atas kejadian tersebut, pihaknya telah melakukan pelaporan ke Mapolsek Cigudeg serta melakukan visum untuk ketiga korban di Puskesmas terdekat, sesuai wilayah lokasi TKP dan prosedur berjenjang yang harus di tempuh sesuai aturan.
Hingga berita diturunkan, pihak Polsek terkait di TKP (Polsek Cigudeg) masih melakukan proses BAP terhadap para saksi korban, serta beberapa orang saksi yang diduga sebagai pelaku aksinya. Sedangkan untuk pihak sekolah terkaitnya, tidak seorang pun yang dapat dimintai keterangannya, karena tak bisa ditemui secara langsung.
Hal tersebut karena sekolah sudah tidak ada aktifitas pasca samenan (kenaikan kelas itu : red) serta tidak seorang pun dari sekian banyak saksi termasuk para jurnalis di Mapolsek saat itu, yang memiliki Kontak Person Kepala Sekolah, maupun tenaga pengajar lainnya. (Asep Didi)