Barang Belum Lengkap, Pengadaan Media Pendidikan di Disdikbud Kab Tasik Dipertanyakan

KAB TASIK, RB.Online – Sudah hampir dua Minggu sisa barang pengadaan media pendidikan untuk SD di Kabupaten Tasikmalaya berupa modem belum juga di terima pihak sekolah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Asep salah satu komite sekolah penerima bantuan. Ia mengaku belum ada pengiriman modem sampai saat ini.

“Sudah hampir 2 Minggu,” kata Asep, Jumat (12/11/2021).

Ia mengatakan, belum lengkapnya barang yang diterima oleh pihak sekolah sebagai bukti ketidaksiapan pihak penyedia.

“Kenapa pihak dinas tidak memesan ke penyedia yang lengkap, kan banyak perusahaan pembanding,” ujar Asep.

Sementara itu menurut Oki salah seorang staf Disdikbud kab Tasikmalaya mengatakan, sisa barang berupa modem nanti menyusul pengirimannya.

“Hingga kini belum ada, namun kalau barang sudah ada di gudang penyedia di daerah Ciamis, mungkin nanti sebelum dikirim ada pemeriksaan barangnya,” kata Oki.

Sedangkan lanjutnya, serah terima barang modem disesuaikan dengan tanggal pengiriman, jadi nantinya ada dua serah terima barang yang sebelumnya berupa croombook, conektor, screen dan infokus.

“Waktu pelaksanaan sampai 30 November 2021, masih ada waktu, bagi kami kalau melebihi waktu pelaksanaan secara administrasi tidak apa apa, paling pihak pemborong kena denda,” jelas Oki.

Ia menjelaskan, memang sebelumnya pengiriman barang yang 4 item jangan dulu ditanda tangani oleh pihak sekolah.

“Tapi karena nilai bantuanya besar kesepakatan 4 item tadi yang diterima oleh pihak sekolah harus ditanda tangani serah terima barangnya sisanya berupa modem menyusul,” tutup Oki.

Menyikapi itu, Uus Firman ketua LSM Janur mengatakan, seharusnya dinas pendidikan tegas jika barang belum lengkap sesuai pesanan kenapa sudah dikirim.

“Ini artinya Disdikbud kab mengikuti alur peyedia barang, masa pembeli mengikuti keinginan penjual ?,” tegas Uus.

Selain itu, LSM Janur pun mendapat informasi bahwa pemborong media pendidikan ini mendapat beberap paket pekerjaan lain yang nilainya fantastis.

“Dikwatirkan, nantinya ada monopoli dan menimbulkan persaingan yang tidak sehat,” ujar Uus.

Ketika hal tersebut dikonfirmasikan ke pihak penyedia barang melalui sambungan telp seluler dan pesan Whatshapp, hingga berita ini di turunkan belum tersambung.

Sebagaimana dikketahui bantuan media pendidikan DAK tahun 2021 sebesar kurang lebih Rp 4 milyar tersebut untuk 88 SD yang ada di kabupaten Tasikmalaya dengan nilai bantuan sebesar Rp.44.499.166. (Sur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *