
Aksi Koboi Oknum Kapolsek di Wilayah Hukum Polres Tanjab Barat Terhadap Aktivis
Tanjab Barat, RBO – Oknum Kapolsek Tebing Tinggi yang diduga lakukan aksi Coboi terhadap awak media dan aktivis Jambi, Jumat 26 mei 2023, dini hari sekira pukul 00 : 30 WIB.
Amri Kusuma selaku Sekjend DPP LSM Brantas menceritakan kepada Media Reformasi Bangsa, kejadian tersebut bermula saat rombongan Aktivis dan awak media dari kota Jambi mengantarkan salah satu anak rekan media ke perumahan Permata Biru, Kuala Tungkal untuk beristirahat karena kondisi anak sedang tidak sehat.
Ditambahkan Amri Kusuma, saat ia hendak mengeluarkan mobilnya dari area parkiran rumah tersebut, tiba-tiba salah satu warga keluar dari rumah yang lokasinya bersebelahan dengan rumah tempat anak rekan media tersebut beristirahat.
Warga tersebut (Kapolsek Tebing Tinggi_Red) langsung menembakkan senjata api ke udara sembari mengatakan tiarap kepada awak media dan aktifis yang sedang berdiri di pinggir jalan, saat menunggu Amri Kusuma memutar kendaraan dari halaman parkir rumah tersebut.
Amri Kusuma menyebut, awalnya doa dan rekan ke Tungkal ini ada rencana pertemuan dengan salah satu Kapolsek, dan saat masih di Kuala Tungkal rekannya meminta untuk mengantarkan anaknya di rumah saudaranya yang terletak di perumahan Permata Biru Kuala Tungkal.
“Setelah kami mengantarkan anak tersebut kami pun bergegas ingin meninggalkan lokasi, saat saya sedang memutarkan kendaraan mobil yang saya kendarai. Saya melihat salah satu warga (Kapolsek Tebing Tinggi_red) keluar dari dalam rumah dan langsung mengeluarkan Tembakan ke udara sembari mengatakan Tiarap – tiarap, kepada rekan saya yang berjumlah 4 orabg di pinggir jalan perumahan tersebut,” Deni salah satu aktivis enggan tiarap saya liat, ada apa ini kata Deni,” jelasnya.
warga tersebut pun langsung mengeluarkan tembakan ke udara lagi untuk yang kedua kalinya.
Melihat tembakan tersebut Deni pun tiarap dengan posisi tengkurap di aspal, warga (Kapolsek _red) tersebut pun langsung menghampiri Amri Kusuma yang saat itu berada di dalam mobil, sembari mengatakan, diam dalam mobil jangan membuang apapun barang di dalam mobil, ujar warga yang memegang senjata api tersebut.
“Saya mengenali warga tersebut, dia salah satu Anggota Polri yang menjabat sebagai Kapolsek di wilayah Tebing Tinggi Kabupaten Tanjab barat,” Tegas Amri Kusuma.
Tak berselang lama berdatangan anggota Reserse Narkotika dari Polres Tanjung Jabung barat ke lokasi untuk melakukan penggeledahan badan dan kendaraan yang di pimpin langsung oleh Kasat Narkoba Polres Tanjung Jabung Barat.
Disampaikan Endang Jaya selaku aktifis dan yang merupakan mantan dari anggota Polri juga merasa ketakutan atas ancaman yang di lontarkan oknum Kapolsek tersebut, kau kalo terbukti ku bolongkan kaki kau,$ ujar Endang menirukan bahasa Kapolsek tersebut.
Atas insiden tersebut Robinson Nasution selaku korban dari tindakan arogansi yang diduga di lakukan oleh Oknum Anggota Polres Tanjab barat tersebut akan membuat laporan secara resmi kepada “Paminal Propam Polda Jambi”
Yang mana Robin dan kawan-kawan merasa ketakutan karena oknum polisi yang diduga berdinas sebagai Kapolsek Tebing Tinggi tersebut mengeluarkan ancaman, kepada awak media.
“Dengan kejadian ini, ingin menjadikan Robin dan kawan-kawan sebagai Target Operasi, foto kan mereka kita (TO) kan mereka, mereka pasti ketemu nanti sama kita,” ujar Robin menirukan bahasa Oknum Kapolsek tersebut.
Di tempat terpisah dijelaskan pemilik rumah, bahwa rumahnya pun tak luput dari penggeladahan, saat rumah di lakukan penggeladahan pemilik rumah sedang tidak berada di tempat, saat pulang kerumah pemilik rumah pun terkejut melihat seluruh isi rumah habis berantakan.
“Pemilik rumah pun langsung mendatangi RT setempat meminta penjelasan, pak RT mengaku tidak mengetahui aksi penggeledahan tersebut,” ujar pemilik rumah kepada media ini.
Kapolsek Tebing Tinggi Windi, saat di konfirmasi Media Reformasi Bangsa lewat Via WhatsApp- tentang kejadian tersebut mengatakan karena mereka berada dan di tempat yang kurang tepat, masuk kelingkungan perumahan pukul, 01.25 Wib tanpa melapor ke RT maupun Pos Ronda.
“Karena mereka bertamu 6 orang ( 5 laki laki dan 1 perempuan) pada jam yang sudah tidak lazim,” kata Kapolsek.
“Lantas dilakukan pengecekan dan tidak ditemukannya pelanggaran maupun pidana, karena kebetulan mereka bertamu ke rumah napi narkoba yang saat ini berada di lapas,” sebut Kapolsek.
Mengenai tembakan 2 kali ke Udara, beliau juga membenarkan sebagai peringatan dan Diskresi.
“Karena pada waktu itu malam pencahayaan kurang dan saya awalnya hanya seorang diri untuk menyetop mereka (1 orang banding 6) untuk menstabilkan situasi aja agar mereka berhenti dan kooperatif dalam pengecekan,” Tutur Kapolsek.
Karena Kapolsek sebagai warga bersama piket Ronda dan berdasarkan Dikresi atas ijin dari mereka untuk melakukan pengecekan dan mereka juga kooperatif dan mengijinkan.
“Atas kejadian ini saya telah melaporkan kejadian dan kegiatan ini kepada pimpinan,” pungkasnya. (YUS)
Benerlah pakai tembakan peringatan, orang masuk ke daerah orang malem malah tanpa izin rame – rame pula. Disuruh berhenti malah kabur, pasti curiga lah…. Dasar media goreng terus