Peringati Hari Bidan Nasional Tahun 2025, RSUD Subang Gelar Penyuluhan Kesehatan Bagi Ibu Hamil
SUBANG, RBO – Momentum peringatan Hari Bidan Nasional Tahun 2025 tak dilewatkan begitu saja oleh RSUD Subang untuk menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan secara gratis terutama kepada Ibu-ibu hamil dari berbagai wilayah di Kabupaten Subang.
Acara yang bertemakan “Tanda Bahaya Kehamilan dan Persiapan Melahirkan” berlangsung sangat khidmat yang diselenggarakan di Ruang Tunggu RSUD Subang pada Selasa (24/6/2025) dipandu langsung seorang Bidan Ahli Madya RSUD Subang Arie Nurhani, S.ST.
Pada kesempatan itu, Ibu-ibu hamil antusias mengikuti jalannya acara. Terjadi dialog interaktif antara sang bidan dan ibu -ibu hamil yang hadir.
Bidan Arie Nurhani menyampaikan dalam paparannya bahwa penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para ibu hamil mengenai pentingnya deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan, serta pemahaman akan prosedur persalinan yang aman dan terjangkau, termasuk melalui layanan BPJS Kesehatan.
Ia menekankan bahwa kehamilan memerlukan pemantauan intensif dan berkelanjutan untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.
“Banyak ibu hamil terlambat mendapatkan penanganan karena tidak memahami gejala awal yang sebenarnya sudah masuk kategori bahaya. Inilah yang kita cegah lewat edukasi,” jelas Bidan Arie kepada para peserta penyuluhan.
Dijelaskan Arie, beberapa gejala kehamilan yang wajib diwaspadai sesuai pedoman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Gejala tersebut antara lain:
– Mual dan muntah terus-menerus hingga tidak bisa makan atau minum
– Demam tinggi, yang bisa menjadi indikasi infeksi
– Perdarahan dari jalan lahir, meskipun dalam jumlah sedikit
– Gerakan janin yang berkurang dari biasanya
– Pembengkakan yang disertai nyeri kepala dan pandangan kabur (gejala preeklampsia)
– Ketuban pecah dini
– Nyeri perut hebat, sakit kepala berat, dan sesak napas
Bidan Arie mengimbau agar ibu hamil segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami satu atau lebih dari gejala tersebut.
“Para ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya minimal enam kali selama masa kehamilan, menjaga pola makan seimbang, serta memperhatikan waktu istirahat yang cukup,” pesannya
“Deteksi dini menyelamatkan. Jangan anggap remeh pembengkakan, muntah berlebih, atau perdarahan. Segera konsultasikan ke bidan atau dokter,” timpalnya.
Ia menambahkan bahwa penanganan terhadap kasus komplikasi kehamilan akan disesuaikan dengan kondisi pasien.
“Mulai dari terapi cairan, pengobatan infeksi, hingga tindakan medis darurat bila diperlukan,”tandasnya. (A. Wahyudin)