Unjuk Rasa Tolak Relokasi dari Kawasan Hutan TNTN, Ketua LAMR Pelalawan Bilang Begini 

4 0
Read Time:2 Minute, 46 Second

PELALAWAN, RBO – Aksi unjuk rasa menolak relokasi dari kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo di depan gedung Gubernur Riau bukan Masyarakat, Mahasiswa Pelalawan. Rabu(18/6/2025).

Hal itu diungkapkan salah seorang Tokoh Masyarakat T. Zul Mizan dan aktivis muda Kabupaten Pelalawan Joe Kampe.

Kelompok yang melakukan aksi massa pada hari ini menamakan diri “Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan”. Bukanlah masyarakat Pelalawan secara umum.

Tokoh Masyarakat Pelalawan yang juga merupakan ketua DPH Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Pelalawan, Datuk Seri Tengku Zulmizan Assagaf menolak peserta aksi demo TNTN yang mengatasnamakan masyarakat Pelalawan.

“Pertanyaannya, mereka Mahasiswa dan masyarakat Pelalawan yang mana? Mungkin benar di antara mereka ada mahasiswa yg berasal dari kawasan TNTN tersebut,” tegasnya.

Pernyataan mereka yang mengatas namakan Mahasiswa dan masyarakat Pelalawan sangat kontradiktif. Dimana secara umum masyarakat dan mahasiswa Pelalawan sangat mendukung Penertiban Kawasan TNTN oleh Satgas PKH.

Barangkali, mereka menggunakan nama “Mahasiswa dan masyarakat Pelalawan” dengan tujuan untuk membangun persepsi publik. Bahwa gerakan dan aksi mereka didukung oleh mahasiswa dan masyarakat Pelalawan secara umum.

“Saya pastikan itu keliru!, karena justru mayoritas mahasiswa dan masyarakat Kabupaten Pelalawan mendukung Satgas PKH utk menghutankan kembali seluruh kawasan TNTN. Menurut saya, justru itu idealisme mahasiswa yang benar,” Datuk Seri.

“Saya sudah cek ke beberapa organisasi mahasiswa Pelalawan seperti Hipmawan (Himpunan Mahasiswa Pelalawan) Pekanbaru, IPMPB (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Pelalawan Bersatu) bahkan IKMPI (Ikatan Keluarga Mahasiswa Pelalawan Indonesia),” katanya lagi.

Selain itu sebagai asosiasi, juga HMI dan KAMMI Cabang Kabupaten Pelalawan.Ternyata semua tidak terlibat, mereka mengatakan tidak terlibat dari aksi tersebut.

“Kemungkinan besar mereka akan membuat klarifikasi terbuka ke media tentang hal ini,”ujar Ketua DPH LAMR Kabupaten Pelalawan Datuk Seri Tengku Zulmizan Assagaf.

Ditambahkan Datuk Seri Tengku Zulmizan Assagaf, dirinya tidak menyebut mereka jual nama Pelalawan, akan tetapi kami berhak mempertanyakan, Mahasiswa Pelalawan yang mana?

“Jadi jangan dibawa-bawa Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Pelalawan secara umum. Kalau bawa-bawa nama Pelalawan secara umum, akan banyak yang keberatan,” jelasnya.

Fakta dilapangan jauh lebih banyak jumlah mahasiswa dan masyarakat Pelalawan yang mendukung Satgas PKH untuk menghutankan kembali seluruh kawasan TNTN.

“Ini bisa jadi, sebagian mereka ada yg memang tinggal atau punya keluarga di kawasan TNTN.Sehingga punya kepentingan subyektif. Kalau mau fair, lebih baik menyebut diri “Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pro Sawit Tesso Nilo”.Ketua DPH LAMR Kabupaten Pelalawan Datuk Seri Tengku Zulmizan Assagaf.

Disisi lain tokoh muda dan aktivis muda Kabupaten Pelalawan Joe Kampe sangat menyayangkan ada aksi yang membawa-bawa masyarakat Pelalawan secara umum. Tentu ini sangat tidak fair jika mencatut-catut atau mengatasnamakan Masyarakat Kabupaten Pelalawan.

Joe Kampe sebagai putra daerah Pelalawan menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Satgas Penertiban Kawasan Hutan di Tanaman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Tim yang dibentuk atas instruktur Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto ini patut mendapat apresiasi dan dedikasi mereka dalam menjaga kelestarian hutan (Flora & Fauna).

“Sangat kita sayangkan aksi demo untuk menyampaikan pendapat malah merusak tanaman yang berada di lingkungan kantor gubernur, “ujar Joe Kampe.

Jo Kampe juga menghimbau dan menyerukan agar masyarakat turut aktif mendukung program penyelamatan hutan.

Bahkan meminta seluruh pihak, baik pemerintah daerah, aparat penegak hukum, hingga tokoh adat, untuk mengawal proses penertiban agar berjalan adil dan tidak tebang pilih.

“Dukungan terbuka ini, dari tokoh masyarakat, aktivis dan para putra daerah diharapkan mampu memperkuat langkah Satgas dalam menjaga kelestarian Taman Nasional Tesso Nilo sebagai bagian dari warisan ekologis bangsa yang harus dijaga,” pungkasnya.

 

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
17 %
Sad
Sad
8 %
Excited
Excited
46 %
Sleepy
Sleepy
4 %
Angry
Angry
17 %
Surprise
Surprise
8 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *