Purwakarta, RBO – Desa Benteng, yang terletak di Kecamatan Cempaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, baru-baru ini mengadakan sebuah acara besar untuk merayakan datangnya bulan Rabiul Awal tahun 2024.
Acara ini mengkombinasikan tradisi keagamaan dengan hiburan budaya, melalui penyelenggaraan lomba kosidah yang melibatkan berbagai majelis ta’lim di desa tersebut.
Kepala Desa Benteng, Tuti Berlian Aulia, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga serta meningkatkan kecintaan terhadap budaya Islam, khususnya dalam menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
“Kami ingin memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap agama melalui kosidah, yang juga merupakan bentuk dari syiar Islam,” ujar Tuti.
Lomba kosidah ini diikuti oleh berbagai kelompok pengajian dari majelis ta’lim di wilayah Desa Benteng. Setiap kelompok menampilkan penampilan terbaik mereka, yang meliputi pembacaan syair-syair agama dengan musik yang diiringi alat musik tradisional. Acara ini berlangsung di balai desa yang dihias dengan nuansa islami dan dihadiri oleh warga setempat.
Kompetisi ini juga bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para peserta dan memotivasi mereka untuk lebih aktif dalam kegiatan keagamaan.
Juri yang diundang terdiri dari para ahli dan pengamat seni religi, yang menilai penampilan berdasarkan kualitas vokal, harmoni, dan kekuatan pesan yang disampaikan.
Kepala Desa Tuti menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Desa Benteng untuk melestarikan tradisi dan budaya lokal, serta memperkuat rasa kebersamaan di antara warga.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat, baik dalam segi spiritual maupun sosial.” ujarnya.
Acara ini berakhir dengan doa bersama dan harapan agar bulan Rabiul Awal membawa berkah dan kedamaian bagi seluruh umat Islam, khususnya bagi warga Desa Benteng.
Lomba kosidah ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin tahunan yang tidak hanya menyemarakkan bulan Maulid Nabi tetapi juga memperkaya khazanah budaya dan spiritual masyarakat setempat. (Iyus)