Pasca PPKM Darurat, Kapolres Sumedang Intens Cek Penyekatan dan Masjid Agung

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

SUMEDANG, RB.Online – Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo tiap hari terjun langsung ke lapangan untuk memantau pos penyekatan di Ring 1 Wilayah Kota Sumedang dan ring 3 di wilayah perbatasan dengan Sumedang.

Selain itu, Kapolres juga melakukan pengecekan yang berada di alun alun Tanjungsari, Pos penyekatan Depan Unpad Jatinangor dan pos penyekatan di wilayah Cimanggung, Selasa ( 6/7/21 ).

Kapolres nampak melakukan pengecekan ke sejumlah rumah ibadah seperti Masjid Agung Tanjungsari dan Situraja, karena untuk sementara waktu kegiatan tempat ibadah ditutup sesuai aturan pemerintah Pusat.

Ini dilakukan untuk menghindari kerumunan warga yang dipastikan akan terjadi penularan virus covid 19, sehingga diharapkan kepada masyarakat agar mentaati dari aturan pemerintah pusat terlebih sejak pemberlakuan PPKM Darurat Jawa – Bali untuk menekan dan sekaligus memutus wabah covid 19.

Kapolres AKBP Eko Prasetyo menyampaikan, saat kegiatan ini berlangsung dengan baik menurut penilaian, dimana dengan tujuan utamanya menghambat mobilitas kegiatan masyarakat.

“Seperti halnya di pos penyekatan di Cimanggung mobil yang bernomor polisi di luar Sumedang akan ditanyakan kepentingannya dan tidak urgen dan tidak surat keterangan anti genya dan apalagi ditambah dengan tidak membawa surat tapi anti gen akan di putarbalikan ke luar wilayah Sumedang,” jelasnya.

Kapolres menegaskan, ada 3 pos penyekatan yaitu Cimanggung Parakan Muncang di Jatinangor dekat Unpad dan satu lagi di Tomo yang berbatasan dengan Majalengka.

Pihaknya terang Kapolres, sedang melakukan evaluasi apakah yang di Ujung Jaya maupun di Tanjung Medar yang berbatasan dengan Subang perlu dilakukan evaluasi evaluasi tengah dilakukan yang jelas di internal.

“Di Sumedang sendiri sudah perintahkan di kecamatan dilakukan penutupan jalan jalan yang bukan jalan provinsi, sehingga mobilitas masyarakat terhambat dan pada akhirnya masyarakat enggan keluar rumah dan tinggal di rumah dua minggu ini,” tegas Kapolres.

“Anggota yang diturunkan pada mudik lebaran kemarin kita menggelar kurang lebih separuh kekuatan dari Polres Sumedang 1200 personil. Jadi 600% kita gelar dalam rangka PPKM darurat ini,” tambahnya.

Dijelaskan Kapolres, anggotanya sudah dilakukan pemeriksaan antigen dan Polres Sumedang memiliki alat genose C 19 karena itu memang sudah sejak lama pihaknya rutin, sehingga bergiliran setiap Sabtu itu setiap harinya melaksanakan genos.

Kapolres mengimbau beberapa perusahaan di dalamnya seperti apa dan mempersilahkan selama masa PPKM darurat ini, khususnya sektor yang masih boleh beroperasi diantaranya sektor esensial, namun patuhi prokes patuhi jumlah pegawai yang diperbolehkan.

“Untuk luas lokasi perusahaan tersebut segera melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, jika ada indikasi perusahaan-perusahaan yang reaktif swab antigennya,” ucap Kapolres.

“Untuk sektor-sektor yang esensial seperti kontruksi itu 100% namun sektor-sektor lainnya itu masih ada yang diperbolehkan sampai 25% seperti mungkin khatex dan sebagainya,” sambungnya.

Menurut Kapolres, tingkat kejahatan akan menurun karena masyarakat dengan sendirinya berada di rumah selama dua minggu, namun pihaknya mendengar keluhan dari beberapa pedagang memang secara ekonomi pemasukan mereka menurun.

“Hal itulah yang kami waspadai bisa menjadi pemicu naiknya tingkat kejahatan, namun kami galangkan dari Polres Sumedang dengan melakukan kegiatan baksos-baksos,” ungkapnya.

Untuk Patroli kewilayahan rutin, Kapolres menyebut, akan dilakukan baik pada level Forkopimcam maupun kepolisian guna melakukan penebalan dengan dilakukan oleh para pejabat utama Polres secara bergantian baik siang maupun malam hari. (Riks)

Related posts

Leave a Comment