Bandung, RBO – Kepala Desa Girimulya, Ayi Rohman, telah menjadi sorotan publik setelah terungkap dari percakapan melalui pesan whaatsApp atas dugaan percobaan menyuap wartawan saat di konfirmasi penggunaan dana desa ketika ditanya lokasi kegiatan dan volume kegiatan.
Dari percakapan pesan WhatsApp kepala Desa Girimulya Ayi Rohman malah mengundang wartawan untuk berkunjung ke kantor desa dengan catatan setelah dana desa tahap dua cair informasi mengenai percobaan suap wartawan terkait penggunaan dana desa tahun 2022 dengan pagu sebesar Rp 1.145.706.000.
Tahap 1: Pada tahap pertama, realisasi penyaluran dana mencapai Rp 128.700.000. Dana ini diterima pada berbagai tanggal, yaitu 27 April 2022, 6 Juli 2022, 8 September 2022, 4 November 2022, serta penyaluran tambahan pada 28 April 2022 sebesar Rp 252.362.400. Sayangnya, Pemerintah Desa Girimulya belum melaporkan realisasi dana desa tahap 1 melalui Aplikasi OMSPAN Kemenkeu.
Tahap 2: Pada tahap kedua, dana desa sebesar Rp 252.362.400 digunakan untuk berbagai program, antara lain Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap 1-6 senilai Rp 257.400.000, BLT tahap 7-9 senilai Rp 128.700.000, BLT tahap 10-12 bernilai Rp 128.700.000, penanggulangan Covid-19 sebesar Rp 91.657.000, PMT Balita sebesar Rp 33.000.000, PMT BUMIL sebesar Rp 13.500.000, insentif Kader Kesehatan POSYANDU sebesar Rp 36.000.000, insentif KPM sebesar Rp 6.500 .000, rabat beton Jl. Usaha Tani Kp. Sayuran sebesar Rp 108.000.000, pembelian bibit domba sebesar Rp 203.067.800, dan peningkatan kapasitas perangkat desa sebesar Rp 13.000.000.
Tahap 3: Pada tahap ketiga, realisasi penyaluran dana mencapai Rp 126.181.200 pada tanggal 21 Desember 2022.
Percobaan suap yang melibatkan Kepala Desa Girimulya kepada wartawan ini menjadi fokus penyelidikan lebih lanjut.
Publik menantikan informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini dan upaya untuk memastikan akuntabilitas penggunaan dana desa yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat desa Girimulya, kecamatan Pacet Kabupaten Bandung. (Herman)