SUMEDANG, RBO – Pertanian adalah sektor unggulan yang banyak membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja.
Hal itu disampaikan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir saat menyampaikan sambutan di hadapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada panen cabai di Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Di Kabupaten Sumedang, sektor pertanian menurutnya menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap PDRB. Kontribusinya mencapai 18 persen, dan yang paling besar adalah industri olahan yang mencapai 20 persen.
“Kami sampaikan terimakasih kepada Kementan yang selalu membantu sektor pertanian disini dan karena itulah, menjadi sektor unggulan, dan harus diperhatikan bersama-sama dengan berbagai program dan kebijakan,” kata Dony, Sabtu (2/7/2022).
Ada 4 kecamatan di Sumedang sebagai sentra sayur, Kecamatan Sukasari, Tanjungsari, Wado, dan Kecamatan Pamulihan sendiri terkonsentrasi di Desa Sukawangi yang banyak menanam cabai oleh 9 Poktan.
“Mayoritas penduduk Desa Sukawangi menurut Dony bercocok tanam cabai. Luas areal yang ditanami cabai mencapai 260 hektar. Dan panen hari ini dilakukan di Poktan Mukti,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dony mengungkapkan bahwa dalam satu musim tanam, petani cabai di Sukawangi bisa melakukan sampai 10 kali pemetikan dengan sekali petik mencapai 6 ton.
Berdasarkan data early warning system (EWS) bulan Juni hingga Juli, ketersediaan cabai baik cabai besar maupun cabai rawit di Kabupaten Sumedang juga mengalami surplus.
Produksi cabai besar dan rawit bulan Juni, sebanyak 515 ton dan 393 ton, sementara kebutuhan cabai besar dan rawit adalah, 324 ton dan 307 ton. Untuk bulan Juli, produksi cabai besar dan rawit mencapai 500 ton dan 337 ton sedangkan kebutuhan untuk kedua cabai tersebut adalah 353 ton dan 321 ton.
Ditempat sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, bahwa Sumedang memiliki kemampuan memobilisasi dan menyuplai cabai ke daerah lain yang mengalami defisit,menurut laporan cabai-nya surplus, artinya Sumedang bisa menyuplai daerah lainnya yang defisit,” pungkasnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebut, panen Cabai
di Desa Sukawangi, harga cabai di beberapa daerah di Jawa Barat termasuk Kabupaten Sumedang terus mengalami kenaikan. Bahkan, saat ini harga cabai dipasaran mulai menyentuh harga Rp70.000,00/kg.
“Kenaikan harga tersebut menjadi suatu keprihatinan bagi konsumen, namun disisi lain, kenaikan harga ini membawa angin segar bagi para petani di Desa Sukawangi Kecamatan Pamulihan yang merupakan salah satu sentra penghasil cabai di Sumedang,” ujar Menteri.
Pimpinan Kelompok Tani (Poktan) Tanimukti Desa Sukawangi bapak Aseng mengungkapkan, bahwa saat ini sebagian besar para petani di Sukawangi tengah memasuki masa panen cabai.
“Saat ini harga cabai naik. Dulu hanya 40 ribu per kg, tapi kalau sekarang harganya naik, mencapai 70 ribu per kgnya,” kata bapak Aseng.
Ia mengatakan, ada 10 hektar areal tanaman cabai yang dikelola oleh Poktan Tanimukti. Setiap satu kali musim panen, kata dia, bisa mencapai 10 kali pemetikan, dengan hasil produksi 6 ton per hari.
Dikatakan, kondisi harga cabai saat ini membuat petani cabai senang. Kendati hasil panennya melimpah dan menguntungkan, tak menutup biaya produksi yang mereka keluarkan juga besar.
“Naiknya harga cabai saat ini diikuti naiknya harga pupuk, obat-obatan dan biaya perawatan. Biaya yang sudah dikeluarkan dari pembibitan sampai hasilnya bisa dipanen mencapai 95 juta,” kata dia.
Untuk diketahui, Desa Sukawangi Kecamatan Pamulihan merupakan salah satu sentra penghasil cabai di wilayah Sumedang. Dari luas 260 hektar, setengahnya digunakan sebagai areal tanaman Cabai dan hasil produksinya dijual ke berbagai daerah di Sumedang.Harga Cabai Melambung, Petani di Sukawangi Sumringah. (Riks)